Gempa di Majene
Setelah Dijarah, Distribusi Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar Akan Dikawal Polisi dan TNI
Untuk itu dia meminta warga tak segan melaporkan kepada petugas bila ada penjarahan terhadap proses distribusi bantuan untuk korban gempa.
TRIBUNJABAR.ID, MAJENE - GEMPA berkekuatan 6,2 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1), meninggalkan duka mendalam. Sebanyak 73 orang meninggal.
Mereka yang selamat sangat membutuhkan bantuan.
HINGGA Minggu (17/1), penyaluran bantuan terhadap para pengungsi masih belum merata.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati juga mengatakan bahwa distribusi bantuan untuk para korban gempa di Sulbar kini mendapat pengawalan ketat dari petugas baik Polri maupun TNI.
"Sudah ada segera dilakukan pengetatan keamanan terutama TNI-Polri setempat terutama di titik yang terjadi penjarahan sudah dilakukan pengamanan," kata dia.
Untuk itu dia meminta warga tak segan melaporkan kepada petugas bila ada penjarahan terhadap proses distribusi bantuan untuk korban gempa.
"Jadi sambil memantau, kalau ada informasi, bisa koordinasikan ke kami agar kami koordinasi ke posko, kalau ada info penting, tolong sampaikan ke kami," ucapnya.
Kabar penjarahan bantuan itu merebak setelah beredarnya beberapa video di media sosial.
Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Makassar mengaku diadang dan dijarah saat akan memberi bantuan korban gempa di perbatasan Kabupaten Majene - Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1).
Karena khawatir dengan keselamatan diri, para petugas relawan tersebut membiarkan logistik itu diambil warga hingga habis.
Kepala Pusat Pengendali Operasi BNPB Bambang Surta Putra mengakui bila penjarahan bantuan di tengah bencana telah terjadi.
Namun ia tak menyebut di daerah mana penjarahan tersebut dilakukan.
"Penjarahan berdasarkan yang info kami dapatkan ini memang sempat terjadi," kata Bambang melalui virtual, Sabtu (16/1).
Ia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait kasus penjarahan bantuan saat ini.
Pihak BNPB juga menjalin kerja sama dengan aparat keamanan untuk melakukan proses sterilisasi guna meningkatkan pengamanan terutama bagi daerah yang dianggap rawan saat proses distribusi bantuan.