Awas Banjir Kiriman, BPBD Karawang Sebut Puncak Hujan Diprediksi Februari

Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, musim penghujan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2021.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
istimewa/Dokumentasi SAR Bandung
Ilustrasi: Petugas mengevakuasi warga di Karawang yang terdampak banjir. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, musim penghujan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2021.

"Sejak 5 November 2020, BPBD telah mengeluarkan peringatan siaga bencana sampai 30 Maret 2021. Prediksi dari BMKG puncak hujan justru akan terjadi Februari," kata Sekretaris BPBD Karawang, Supriatna, di kantornya, Senin (18/1/2020).

Supriatna meminta masyarakat waspada potensi banjir, longsor, dan puting beliung.

"Kalau puting beliung sudah beberapa kali terjadi di bulan Desember," katanya.

Ia menyebutkan, potensi banjir kemungkinan tidak akan sebesar banjir tahun 2014.

Biasanya banjir besar di Karawang terjadi ketika intensitas hujan sudah dimulai sejak bulan Desember.

"Kita lihat Bandung. Bandung dua minggu yang lalu banjir, ternyata imbasnya tidak sampai Karawang. Lima bendungan penampung di Jatiluhur, Curug, Walahar, Cirata, dan Saguling masih bisa menahan volume air," katanya.

BPBD Karawang telah memetakan titik rawan banjir, seperti Telukjambe Barat, Cilamaya Wetan dan Kulon, Telukjambe Timur, Karawang Barat, Rengasdengklok, Tirtajaya, Jayakerta, Pakisjaya, dan Batujaya.

Kemudian termasuk wilayah Tempuran, Cilebar, dan Cikampek juga berpotensi banjir karena di sana dilalui kali-kali pembuang.

"Jangan kendurkan kewaspadaan. Karena wilayah-wilayah seperti Subang, Purwakarta, Bogor, belum menunjukkan intensitas hujan yang tinggi. Banjir kiriman bisa saja terjadi," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved