Janda Subang Dibunuh di Bali
Janda Muda Itu Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Gagak Terbang Memutari Rumah Korban di Malam Pembunuhan
Dari rekaman CCTV di TKP, kata dia, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.
TRIBUNJABAR.ID, DENPASAR - Seorang perempuan warga Dusun Karanganyar, RT 18 Desa Kebon Danas, Subang ditemukan tewas di Thailia Homestay, Denpasar, Bali, Sabtu (16/1/2021) dini hari.
Dwi Farica Lestari atau DFL, janda beranak satu yang masih berusia 23 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan oleh temannya sekaligus tetangga kamar korban, Dianty.
Saat ditemukan, DFL dalam kondisi tanpa busana dan dalam posisi tertelungkup.
Baca juga: Gisel Tegar Dihujat karena Video 19 Detik, Kondisi Mentalnya Disorot, Psikolog Sarankan Lakukan Ini
Baca juga: Pembunuh DFL Janda Subang Tertangkap CCTV, Pakai Jaket Merah dan Celana Biru
Baca juga: Ibunda DFL Pingsan dan Terus Mengigau, Ada Gagak Terbang Memutari Rumah Korban di Malam Pembunuhan
Ada darah di tempat tidur korban sementara DFL sendiri berlumuran darah.
Hasil pemeriksaan polisi, ada tiga luka tusuk di leher yang membuat dia berlumuran darah.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan penemuan mayat perempuan tersebut.
"Iya benar, kita terima laporannya pukul 02.30 wita," ujarnya, Sabtu (16/1/2021) pagi seperti dilansir dari Tribun Bali.
Polisi menduga kuat DFL dibunuh.

Pembunuhnya diduga kuat yang meninggalkan jaket merah dan helm ojek online warna hijau di kamarnya.
Hasil pemeriksaan CCTV, memang terlihat seorang pria berjaket merah dan berhelm ojek online naik ke lantai dua.
Kamar korban juga terletak di lantai dua, tepatnya kamar nomor satu.
Polisi kini mengejar pria berjaket merah yang diduga kuat pembunuh DFL tersebut.
"Olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah di seputaran TKP," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.
"Kami menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kami masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa ini," kata Danujaya, Sabtu 16 Januari 2021.
Dari rekaman CCTV di TKP, kata dia, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.

Pria itu memakai helm ojek online.
Pria tersebut mengenakan celana pendek warna biru sambil membawa handphone ketika menaiki tangga menuju lantai dua homestay.
Beberapa saat kemudian sekira pukul 02.30 Wita, DFL ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dalam kondisi tak berbusana.
Kondisi saat Ditemukan
Sementara itu, mayat perempuan yang ditemukan telanjang dan berlumuran darah tersebut diketahui berinisial DFL dan masih berusia 23 tahun.
Ia berasal dari Dusun Karang Anyar, Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).
Sumber Tribun Bali menyebut korban ditemukan ada bekas tusukan di leher korban.
Sumber juga menyebut, ada indikasi perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan.
Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian apakah memang terjadi kasus pembunuhan terhadap perempuan tersebut.
"Saat ditemukan kondisi korban berlumuran darah, dileher terlihat ada bekas tusukan," ungkap sumber.
Hal itu terlihat saat polisi usai melakukan olah TKP ditemukan ada bekas luka di leher atau bagian tenggorokan sebanyak tiga kali.
"Ada bekas luka ditenggorokan korban sebanyak 3 kali, posisi telanjang, berceceran darah. Ditemukan juga jaket dan helm ojek online dikamar serta pisau lipat," tambah sumber.
Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan penemuan mayat perempuan tersebut.
"Iya benar, kita terima laporannya pukul 02.30 wita," ujarnya, Sabtu (16/1/2021) pagi.
Malam Kejadian, Rumah Korban Dikelilingi Gagak
Seorang perempuan ditemukan tewas di penginapan di Denpasar, Bali, Sabtu (16/1/2021).
Diketahui perempuan tersebut ternyata Dwi Farica Lestari/DFL warga Dusun Karanganyar, RT 18 Desa Kebon Danas, Subang.
Ada kejadian mistis sebelum keluarga DFL mendapat kabar kematian.
Malam sebelum kabar tersebut sampai ke keluarga korban, seekor burung gagak terbang memutari rumah korban.
Hal tersebut dijelaskan Ketua RT 18 Desa Kebon Danas Erin, dikatakannya sebelum pagi hari kabar pembunuhan tersebut sampai kepada pihak keluarga.
Sabtu malam Erin bersama warga lain tengah melakukan ronda keliling di wilayah RT 18.
Namun Erin dikejutkan dengan adanya burung gagak yang terus mengitari rumah korban.
"Malam tadi kan saya masih ronda bersama warga lain juga, kita ngopi diwarung dekat rumah korban kebetulan itu masih bibi nya korban, tapi kok aneh ada suara burung gagak nyaring dan terus mengitarj disekitaran kami," paoar Erin ketika diwawancara Tribun di kediaman korban pada Sabtu (16/1/2021).
Masih diterangkan Erin, warung tempat ia ngopi, rumah korban dan rumahnya berada dalam jarak berdekatan,
"Bisa dilihat sendiri ini masih satu blok di warung sama rumah korban, yang itu rumah saya hanya berjarak satu gang dan burung gagak itu muter terus di sekitar sini," pungkasnya.
Awalnya Erin bersama warga yang ikut ronda tak menaruh curiga perihal adanya burung gagak tersebut.
"Siapa yang percaya kabar burung, tapi memang semalam saya sendiri merasa aneh, padahal saya sudah pulang tapi masih terdengar, jadi merinding juga kan," kata Erin menyambung ucapannya terkait kabar burung.
"Bisa jadi kalau disimpulkan pas burung gagak tengah malam itu terbang korban sedang dalam kondisi menjemput ajal," sambungnya lagi.
Erin menjelaskan meski adanya keanehan perihal burung tersebut ia tidak berpikir negatif.
"Meski kita tau mitos kalau ada suara burung gagak atau apapun yang aneh dimalam hari kita tetap tidak percaya namun rasa ganjil pasti ada, tapi urusan ajal mah tetap kuasa Tuhan lah yah." tutupnya.(*)