Longsor di Sumedang
Dedik-detik Aipda Dani Lolos dari Maut Saat Longsor Susulan Terjadi di Cimanggung Sumedang
AIPDA Dani Ramdani Hidayat tak menyangka bisa selamat dari bencana tanah longsor yang terjadi di Perumahan Pondok Daud.
"Saya tertimbun tanah sedada, setelah terseret longsoran karena kejadiannya cepat sekali," ucapnya.
Dani mengaku sangat bersyukur akhirnya bisa selamat.
"Saat itu saya sudah pasrah, Allah menyelamatkan saya," ujarnya.
Baca juga: Dulu Ridwan Kamil Merasa Ngantuk, Ini yang Dialami Wagub Uu Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Warga Belum Berani Pulang Takut Gempa Susulan, Puluhan Orang Meninggal Akibat Gempa Guncang Sulbar
24 orang meninggal
Hingga hari ketujuh pencarian, kemarin, sebanyak 24 korban meninggal sudah berhasil ditemukan.
Pencarinan masih dilanjutkan karena 16 korban diperkirakan masih terkubur.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan, pencarian pada hari ketujuh dilakukan di empat sektor, yakni sektor satu tempat hajatan, sektor dua lapangan voli, sektor tiga bagian depan kawasan Masjid An-Nur, dan sektor empat masjid ke arah selatan.
"Kami akan upayakan. Mudah-mudahan cuaca mendukung supaya kita bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal," ujar Deden saat ditemui di Posko SAR Cimanggung.
Pencarian dilakukan tim SAR gabungan menggunakan 3 unit alkon dan 4 unit ekskavator.
Hujan yang sering turun menjadi kendala utama.
"Kalau cuaca bagus, pencarian kami lakukan hingga malam hari karena sudah ada penerangan," ucapnya.
Daerah rawan
Ditemui di Posko SAR Cimanggung, kemarin, anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan terkait longsor di Cimanggung ini.
Pertama, pemerintah harus melakukan kajian terhadap Jatinangor dan Cimanggung untuk menjadi sebuah kawasan yang berada di bawah administrasi kabupaten, tapi dikelola bersama di tingkat nasional.
Kedua, pemerintah juga harus memperhatikan betul persoalan yang berkaitan dengan mitigasi bencana di wilayah Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinangor.