Kakek Ini Rela Berendam Air Laut dan Dihantui Terjangan Banjir Rob, Cari Tiram Demi Makan Keluarga
Cuaca yang tidak menentu dan besarnya biaya modal untuk melaut membuatnya memilih pekerjaan mencari tiram agar dapur rumah bisa tetap mengebul
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Deburan ombak laut terlihat ganas dari sisi laut di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Kondisi itu menandakan gelombang tinggi tengah melanda perairan di Pantura Jabar tersebut pada Kamis (14/1/2020) siang.
Tingginya gelombang, diketahui juga membuat pemukiman warga di tiga desa di Kecamatan Kandanghaur terendam banjir rob.
Baca juga: Rsatusan Burung Langka Diamankan Polisi, Warga Jakarta Buat Penangkaran Ilegal di Sukabumi
Meliputi Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun.
Beruntung, pada hari ini, banjir rob tidak separah hari-hari sebelumnya dan hanya merendam pemukiman setinggi 20 centimeter saja.
Di sisi laut di antara bebatuan pemecah ombak atau breakwater di Desa Eretan Kulon itu juga terlihat seorang kakek yang tengah duduk berendam di air laut seorang diri.
Kakek itu bernama Wasiran (60), di sana ia tengah mencari tiram yang menempel pada batu-batu pemecah ombak.
Baca juga: VIDEO Ada Karyawan Positif Covid, Satgas Cigasong Majalengka Minta Karyawan UD Putra TS Tes Swab
Dengan hanya mengenakan kaos dan sepatu boot yang melindungi kakinya dari tajamnya batu pemecah ombak, tangannya pun terlihat lihai mencongkel satu demi satu tiram menggunakan alat khusus serupa pahatan dan palu.
Kebiasaan mencari tiram ini, diakui Wasiran sudah rutin ia lakukan dalam satu tahun terakhir.
Cuaca yang tidak menentu dan besarnya biaya modal untuk melaut membuatnya memilih pekerjaan mencari tiram agar dapur rumah bisa tetap mengebul.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Babakan Sari, Sakit Tidak? tanya Petugas, Enak. Terima kasih, Teh
"Saya nelayan, tapi nelayan perahu kecil, sudah lama tidak melaut cuacanya lagi buruk terus," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Hingga hari ini, diketahui banjir rob masih melanda pemukiman, terhitung sudah 20 hari lamanya banjir rob datang setiap hari.
Banjir itu muncul saat pagi hari dan mulai surut saat menjelang sore hari.
Baca juga: VIDEO-Syekh Ali Jaber Kritis Sebelum Meninggal Diungkap Ustaz Yusuf Mansur, Insya Allah Syahid
Sama seperti kebanyakan orang, Wasiran mengaku takut bilamana banjir rob tiba-tiba datang saat ia tengah berada di antara pemecah ombak, tempatnya biasa mencari tiram.
Tetapi, rasa takut itu ia coba kesampingkan, kebutuhan hidup keluarga menjadi prioritas utama bagi ayah 8 orang anak itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kakek-terjang-rob-untuk-cari-tiram.jpg)