Sudah 19 Hari Banjir Rob Terjang Pesisir Indramayu, Warga Ingin Bupati Tinjau Kondisi Mereka
Para korban banjir rob di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu berharap
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para korban banjir rob di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu berharap ada tindakan serius dari pemerintah daerah.
Mereka mengeluhkan kondisi banjir yang semakin parah. Terhitung, sudah 19 hari lamanya banjir rob merendam pemukiman warga setiap hari.
Salah seorang warga, Saridah (40) menginginkan Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat bisa meninjau langsung lokasi banjir.
"Supaya Bupati juga tahu bagaimana kondisi masyarakatnya di sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Jalur Garut-Bandung via Talegong Terputus, Roda Ekonomi Warga Pun Lumpuh
Saridah mengatakan, sudah sejak Desember 2020 lalu rumahnya diterjang banjir rob.
Banjir itu mulai muncul pada pagi hari dan surut saat sore harinya. Kejadiannya terus berulang setiap hari.
Warga ingin, pemerintah daerah bisa mencarikan solusi, minimalnya agar banjir rob tidak sampai masuk ke dalam rumah warga.
"Bagaimana caranya pokoknya mengatasi banjir rob ini, agar tidak lagi masuk ke rumah," ujar dia.
Diceritakan Saridah, akibat banjir rob ini pintu rumahnya bahkan nyaris rusak karena selalu diterjang banjir rob, termasuk rumah-rumah tetangganya.
Lanjut dia, bahkan, sampai ada televisi milik tetangga yang mengambang karena saking tingginya banjir.
Baca juga: Ujang Ditemukan Selamat Setelah 5 Hari Hilang di Hutan, Kesehatannya Dicek Sebelum Dipulangkan
Sementara itu, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, A Fatah mengatakan, ada tiga desa di Kecamatan Kandanghaur yang terdampak banjir rob tersebut.
Yakni, Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun.
Adapun banjir yang terjadi hari ini menjadi yang terparah.
Ketinggian air, bahkan ada yang mencapai ketinggian 1,5 meter di Desa Eretan Kulon.
"Selama 19 hari banjir, hari ini yang terparah," ujar dia.
