Penuh Pasien, Warga Terindikasi Covid-19 di Bandung Antre Ruang Isolasi, Gunakan Lorong UGD

Para pasien terindikasi Covid-19 ini harus antre dan terpaksa mendapat penanganan di lorong-lorong UGD bahkan ada yang menempati tempat pendaftaran

Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA
ilustrasi covid- Para pasien terindikasi Covid-19 ini harus antre dan membuat mereka juga terpaksa mendapat penanganan di lorong-lorong UGD bahkan ada yang menempati tempat pendaftaran UGD. 

"Tadi ada pasien Covid-19 yang dirawat di lorong meninggal. Almarhum lagi menunggu masuk ke ruang isolasi," ungkap dia.

Sebenarnya, yang penuh bukan cuma RS Al-Islam. Sebelumnya Novia juga sempat mengontak RS AMC dan kondisinya penuh juga.

"Di AMC hanya ada 30-an bed, penuh semua. Saya disarankan ke RSAI," ucap dia.

Ketersediaan ruangan yang terus menipis juga terjadi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Data RSHS per 12 Januari 2021 menunjukkan, keterisian ICU Covid-19 mencapai 93 persen.

Dari kapasitas 11 ruang, terisi 10 ruang. Kemudian, ruang perawatan isolasi Covid-19 terisi 79 persen.

Baca juga: Sama Seperti Jokowi, Raffi Ahmad Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac di Istana Negara, Ini Fotonya

Dari kapasitas 144 ruang, terisi 111 ruang.

Sementara itu, data Pemerintah Provinsi Jabar menyebutkan, per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di Jabar mencapai 77,87 persen.

Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved