BMKG Prediksi Curah Hujan Meningkat 40 Persen, BBWS Citarum Bersiap Hadapi Potensi Banjir

BBWAS Citarum bersiap menghadapi potensi banjir seiring curah hujan yang diprediksi meningkat.

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis, Selasa (12/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - BMKG memprediksi curah hujan pada Januari-Maret 2021 mengalami kenaikan antara 40-80 persen dari periode yang sama pada 2020, sehingga meningkatkan peluang banjir di sejumlah kawasan di Indonesia, termasuk Jawa Barat.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pun telah bersiap untuk mengurangi risiko banjir di sekitar sungai terbesar di Jawa Barat tersebut.

Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis, mengatakan secara jangka panjang pihaknya sudah dan sedang melakukan normalisasi Sungai Citarum dan anak-anak sungainya, disertai dengan pembangunan Floodway Cisangkuy, Danau Retensi Cieunteung dan Andir, sampai sejumlah polder.

Baca juga: Profil Listyo Sigit Calon Kapolri, Pernah Jadi Ajudan Jokowi hingga Sukses Tangkap Djoko Tjandra

Baca juga: Virus Covid-19 Sudah Sampai Pantai Selatan Cianjur, Tujuh Pegawai Puskesmas Cidaun Positif

Namun demikian, pihaknya pun menyiapkan sarana lainnya untuk mengatasi banjir secara langsung di lapangan.

"Memang sesuai prediksi dari BMKG, akhir tahun 2020 sampai dengan awal 2021, itu curah hujan akan meningkat, kalau enggak salah 40 persen dari kondisi biasanya. Dan kami memang sudah ada instruksi dari atasan kami di Jakarta, dalam hal ini Dirjen Sumber Daya Air dan juga Kementerian PUPR, supaya kami antisipasi dan siap-siap untuk menghadapi hal itu," kata Anang di Kantor BBWS Citarum, Selasa (12/1/2021).

BBWS Citarum, katanya, telah membentuk Tim Satuan Tugas Bencana Banjir yang siaga 24 jam sehari mengawasi potensi banjir. Kesiagaan ini disertai beberapa sarana dan prasarana penanganan banjir.

"Kami mempunyai alat berat ekskavator ada enam unit, yang tiga long arm dan yang standar ada tiga, juga dam truk ada enam, dan juga kami juga mempunyai bahan banjiran, di sini kawat bronjong dengan jumlah 8.050 unit, sandblech 340 unit, karung plastik 5.500 unit, dolken 25, kubik 2.400 unit," katanya.

Bahan-bahan banjiran ini siap untuk dikirim ke lokasi bencana sekiranya terjadi bencana.

Begitu ada kejadian banjir, tim tersebut akan bergerak cepat.

Hal itu sudah dilakukan di beberapa lokasi bencana yang terjadi, di antaranya di lokasi banjir di Rancaekek dan longsor Cimanggung.

"Kemarin juga selain banjir, juga ada di tempat longsoran itu yang korbannya cukup banyak, kami mengirim satu unit ekskavator. Kami menyampaikan kepada teman-teman yang di lapangan kalau memang dari satu unit dirasa masih kurang, kita siap untuk menambah," katanya.

Mengenai banjir di Rancaekek di sekitar Kahatex, katanya, memang beberapa kali masih terjadi setiap tahun.

Apalagi pada 9 Januari diawali oleh curah hujan dengan intensitas sangat inggi. Tim tersebut pun diturunkan untuk mempercepat pengeringan banjir.

Baca juga: Hoaks, Kata Komjen Listyo Sigit Soal Namanya yang Disebut-sebut Sebagai Calon Kuat Kapolri

Baca juga: Ungkapan Menyentuh Hati Wijin untuk Kekasihnya, Gisel, Janji Tak Akan Berubah, Apa Pun yang Terjadi

"Di sekitar Kahatex memang di sana ada dua sungai. Di Sungai Cikijing sudah kami tangani (normalisasi) lewat dana loan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan selesai, jadi banjir kemarin, Sungai Cikijing tidak meluap," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved