Longsor di Sumedang

Tanah Longsor Susulan Menerjang di Cimanggung Sumedang, Tiga Petugas Menjadi Korban

Sebanyak tiga petugas menjadi korban tanah longsor yang terjadi di Desa Sihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2020).

Editor: Giri
Istimewa
Pencarian korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2021) malam. Tanah longsor susulan membuat tiga petugas gugur. 

"Jadi, kabar yang beredar itu tidak benar. Anggota kami dari Basarnas tak ada yang terluka dari kejadian ini, dan mudah-mudahan kami tetap selalu diberikan perlindungan dari Yang Mahakuasa," ucapnya.

Dandim 0610 Kabupaten Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, mengatakan Danramil Cimanggung, Kapten Inf Setio Pribadi, bukan saja sosok prajurit yang loyal, tapi juga sangat religius. Sangat berat baginya untuk menyampaikan kabar duka ini pada keluarga almarhum.

Baca juga: Dedi Mulyadi Belum Berhasil Luluhkan Hati Anak yang Laporkan Ibu Kandungnya ke Polisi di Demak

"Itu saya sampaikan ke Kapolres, tugas saya yang paling berat adalah menyampaikan ke keluarganya, berat karena belum tentu kata-kata saya keluar," ujar Zaenal, saat berada di posko bencana, di SMAN 1 Cimanggung, kemarin.

Zaenal mengatakan, setibanya di rumah korban, meski belum menyampaikan apapun, ia sudah disambut tangis keluarga korban.

"Mungkin mendengar berita yang ada, istrinya anaknya tahu atau ada firasat, sebab saat kami datangpun langsung disambut tangisan. Berat menyampaikan berita seperti ini," kata Zaenal.

Dandim mengatakan, Kapten Setio Pribadi sudah dimakamkan pada Minggu pagi di pemakaman keluarga dekat rumahnya.

"Secara prosedur, sebetulnya beliau sudah memenuhi sarat untuk dimakamkan di taman makam pahlawan, tapi keluarganya minta dimakamkan di pemakaman keluarga. Secara militer, Danrem dan Pangdam juga hadir," tuturnya.

Selama ini, kata Zaenal, Setio Pribadi selalu menjadi contoh bagi junior-juniornya.

"Dia salah satu senior di Kodim, yang ketika memberi contoh pada adik-adiknya, selalu langsung diikuti. Di selalu menjadi panutan," kata Zaenal.

Baca juga: TERNYATA Pramugari Asal Parongpong Bandung di Pesawat Sriwijaya Air yang Nahas, Masuk Kru Tambahan

"Insya Allah syahid."

Sepupu almarhum, A Taufik H (48), mengatakan Setio Pribadi adalah sosok yang santun dan saleh. "Sebelum kejadian, setelah salat, ia pamit untuk mengunjungi bencana. Enggal bilang bencana apa. Ternyata longsor itu," ujarnya.

Setio meninggalkan seorang istri dan dua anak.

"Banyak kebaikannya," kata Taufik. (hilman kamaludin/lutfi a mauludin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved