Sosok Danramil yang Jadi Korban Longsor Cimanggung di Mata Atasan dan Keluarga, Sosok yang Baik
Danramil Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi, yang menjadi korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Danramil Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi, yang menjadi korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, merupakan sosok prajurit yang loyal, taat, agamis, dan menjadi contoh para juniornya.
Dandim 0610 Kabupaten Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, mengaku, yang paling berat adalah menyampaikan kabar duka kepada keluarga almarhum Setio Pribadi.
"Itu saya sampaikan ke Kapolres. Tugas saya yang paling berat adalah menyampaikan ke keluarganya, berat karena belum tentu kata-kata saya keluar," ujar Zaenal saat berada di posko bencana di SMAN 1 Cimanggung, Minggu (10/1/2021).
Zaenal mengungkapkan, setibanya di rumah korban, meski belum menyampaikan apa pun, kedatangan Zaenal langsung disambut tangis keluarga korban.
"Mungkin mendengar berita yang ada. Istrinya, anaknya tahu atau ada firasat, sebab saat kami datang pun langsung disambut tangisan. Yang paling berat menyampaikan berita yang tak menggembirakan," kata Zaenal yang matanya terlihat berkaca-kaca.
Dengan berat hati, kata Zaenal, pihaknya sampaikan kabar duka tersebut.
"Keluarganya menangis, ya menangis. Tapi alhamdulillah dengan mengucap istigfar, keluarga menerima dan menyampaikan perawatan jenazah bagaimana untuk dibawa pulang ke Cimalaka," katanya.
Zaenal mengatakan, jenazah Setio Pribadi kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga dekat rumah.
"Secara prosedur sebetulnya beliau sudah memenuhi sarat untuk dimakamkan di TMP, tapi keluarganya minta dimakamkan di pemakaman keluarga. Tapi tetap secara militer, Danrem, Pangdam pun hadir," tuturnya.
Zaenal mengatakan tak berada di lokasi saat kejadian yang membuat Setio Pribadi gugur.
"Sebelum longsor di sini, ada longsor di Kecamatan Pamulihan. Saya langsung ke sana berbagi tugas dengan Kapolres yang ke Cimanggung sini," ujar Zaenal.
Tapi kata Zaenal, begitu mendengar di longsor kedua ini ada korban dan hilang kontak dengan Danramil ini.
"Saya putuskan untuk segera bergeser ke sini, menggunakan motor karena situasi macet. (Jasad almarhum), ditemukan jam 1. Kondisinya tentu luka pasti ada karena terseret tanah, terbentur benda keras," ucap dia.
Zaenal mengungkapkan, almarhum merupakan sosok prajurit taat loyal, dan itu terbukti.
"Dia menjadi contoh bagi junior-juniornya, salah satu senior di Kodim, ketika diberi contoh oleh beliau, adik-adiknya langsung nurut. Di selalu menjadi panutan," kata Zaenal.
Zaenal menjelaskan, Setio Pribadi selalu menjadi panutan dan diikuti oleh juniornya. Loyalitasnya sangat luar biasa ketika ada perintah yang sifatnya dinas atau arahan dari Dandim selalu dilaksanakan dengan cepat.
"Itu yang saya terima dan rasakan. Termasuk saat kejadian kemarin. Kita katakan beliau sedang melaksanakan tugas dan insya Allah syahid. Saat ada kejadian selaku aparat harus langsung datang ke TKP, wallahualam takdir mengatakan berbeda, tidak ada yang tahu akan seperti itu," ucapnya.
Sepupu almarhum, A Taufik H (48), mengatakan tentu keluarga sangat amat merasa kehilangan.
"Sebelum kejadian, setelah salat, ia pamit untuk mengunjungi bencana enggak tau banjir atau apa, ternyata longsor tersebut," kata dia.
Menurut Taufik, beliau memiliki kepribadian yang baik, berdedikasi tinggi, santun, dan saleh.
"Beliau standby terus mementingkan masyarakat umum daripada keluarganya," tuturnya.
Setio Pribadi gugur meninggalkan istri dan dua anak.
"Banyak kebaikannya yang membuat saya malu sendiri, belum bisa membalasnya," kata Taufik. (*)