Longsor di Sumedang

Masih Ada 27 Korban Hilang di Longsor Cimanggung, 47 Personel Basarnas Hari Ini Lanjutkan Pencarian

Jumlah tersebut didapatkan dari polisi serta pihak keluarga yang melaporkan kehilangan saat kejadian longsor.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
hilman kamaludin/tribun jabar
Tim SAR saat melakukan evakuasi material longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Basarnas masih mencari 27 korban yang hilang dalam longsor tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 47 personel Basarnas diturunkan untuk melanjutkan pencarian korban longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan data sementara, ada 27 korban yang hingga saat ini belum ditemukan.

Baca juga: Satu Keluarga Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Yaman Zai Juga Kehilangan Istri & 3 Anaknya

Baca juga: VIDEO Lansia Selamat Setelah Tertimbun Longsor di Cimanggung Sumedang Selama 5 Jam

Baca juga: Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air Diungkap Nelayan, Hanya Berjarak 100 Meter, Mengira Tsunami

Jumlah tersebut didapatkan dari polisi serta pihak keluarga yang melaporkan kehilangan saat kejadian longsor.

Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, dalam pencarian ini pihaknya mendapat bantuan dari anggota TNI, Polri, Pemerintah Daerah, organisasi SAR, sehingga total petugas yang melakukan pencarian mencapai 900 orang.

"Personel kami ada 47 orang, kalau petugas gabungan sekitar 900 petugas."

"Mudah-mudah dengan tim gabungan, sinergitas dan kerjasama yang baik semua korban bisa ditemukan," ujarnya saat ditemui di posko bencana longsor.

Menurut Deden, adanya petugas gabungan tersebut memang sangat diperlukan karena ada beberapa kendala yang menjadi kesulitan dalam melakukan pencarian korban di lokasi longsor tersebut.

Ia mengatakan, faktor yang menjadi kendala dalam pencarian korban ini karena material longsor sangat tebal, kontur tanah masih labil, dan ada potensi longsor susulan.

"Karena di atas (lereng), ada retakan. Tetapi kami sudah menempatkan 6-10 orang sebagai safety officer untuk memantau situasi pergerakan tanah di atas," kata Deden.

Dengan cara seperti itu, lanjut dia, petugas yang lain bisa leluasa melakukan pencarian.

Tetapi ketika turun hujan, semua pekerjaan akan kembali dihentikan.

"Jadi, itulah faktor yang sangat menyulitkan, intinya kondisi alam yang ada disana," ucapnya.

Atas hal tersebut, pihaknya berharap kondisi cuaca saat proses pencarian bisa tetap cerah, sehingga pencarian korban tersebut bisa dimaksimalkan dengan didukung sarana dan prasarana yang mencukupi.

Developer Perumahan Akan Diperiksa Polisi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved