Santap Menu di Ngunduh Mantu, Puluhan Warga Kawali Ciamis Keracunan, Ustaz Meninggal Dunia
Puluhan warga Dusun Cibiru, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Ciamis, keracunan pada Sabtu (2/1) sore dan Minggu (3/1/2021).
Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Puluhan warga Dusun Cibiru, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Ciamis, keracunan pada Sabtu (2/1) sore dan Minggu (3/1/2021).
Mereka keracunan setelah mengonsumsi hidangan prasmanan di acara resepsi ngunduh mantu di dusun setempat.
Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, Bayu Yudiawan, mengatakan, sebanyak 12 warga yang mengalami gejala ringan menjalani rawat jalan.
Sedangkan 14 orang lainnya dirawat inap. Sebanyak 13 orang dirawat di Puskesmas Kawali dan seorang di RSDK Ciamis.
Seorang meninggal dunia.
Total, ada 27 orang mengalami keracunan dari 63 orang yang menghadiri hajatan tersebut.
Baca juga: Kapolresta Tasik Tegaskan Akan Tindak Geng Motor yang Berbuat Kriminal, Ini Pesan untuk Orang Tua
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Lulus Uji Sertifikasi Lot Release BPOM, Tunggu Analisis Data Uji Klinis
Warga yang mengalami keracunan tersebut sebagian besar merupakan warga Dusun Cibiru, Desa Kawali.
“Korban meninggal warga Dusun Cibiru, seorang ustaz,” ujar Bayu Yudiawan kepada Tribun, Selasa (5/1/2021).
Bayu mengatakan, ada 8 warga dilaporkan mengalami sakit dengan gejala yang sama yakni mual-mual, muntah, pusing-pusing dan diare pada Minggu (3/1) sore.
Mereka kemudian dirawat di Puskesmas Kawali.
Setelah dilakukan penelusuran di lapangan, warga yang mengalami keluhan tersebut setelah sebelumnya mengonsumsi makanan dari hajatan warga sehari sebelumnya, Sabtu (2/1).
“Setelah dilakukan penelusuran di lapangan diketahui ada seorang warga yang meninggal setelah mengalami gejala serupa. Paparan toksin, gejala keracunan diperkirakan dimulai sejak Sabtu (2/1) siang,” jelas Wahyu.
Pihak Dinkes Ciamis, kata Wahyu, sudah mengambil spesimen makanan yang tersisa, berikut sampel darah dan feses.
Baca juga: Tol Cisumdawu Percepat Waktu Bandung-Bandara Kertajati Jadi Kurang Sejam, Seksi 6B Segera Dibangun
“Sampel makanan, sampel darah, dan feces sudah dikirim ke BKL,” ujar Bayu.
Informasi yang diperoleh Tribun, warga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi hidangan prasmanan berupa sayur, masakan olahan daging sapi, dan daging ayam pada acara hajatan.
Setelah berada di rumah masing-masing, sekitar pukul 16.00 pada Sabtu (2/1) sore tersebut banyak yang mulai merasakan gejala mual-mual, pusing, diare, dan muntah-muntah.
Ada yang merasakan panas tinggi tetapi menggigil. Kebanyakan yang merasakan gelaja keracunan tersebut orang dewasa, malah ada pasangan suami-istri.
Ustaz Sutrisno (51) yang memimpin doa pada acara hajat tersebut juga mengalami gejala serupa.
Namun Ustaz Sutrisno yang sempat berangkat dengan sepeda motor ke rumah anaknya di Panumbangan, diduga mengalami dehidrasi berat.
Penyebab kejadian keracunan massal yang menimpa puluhan warga di Kawali tersebut masih dalam proses penyelidikan epidemiologi (PE) serta pengumpulan evidence base melalui pemeriksaan medis laboratarium atas sampel sisa makanan, sampel darah dan sampel feses.
Selain itu, petugas juga mewawancarai 63 warga yang hadir pada acara hajatan, termasuk yang mengalami keracunan. (*)