Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak Meningkat, Orang Tua Diminta Lebih Waspada, Pelaku Orang Dewasa
Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Tasikmalaya meningkat sekitar 30 persen di tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Siti Fatimah
lihat foto
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Tasikmalaya meningkat sekitar 30 persen di tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya.
Kasus kekerasan seksual sepanjang tahun 2019 tercatat sebanyak 58 kasus, dan pada tahun 2020 melonjak menjadi 73 kasus.
"Entah ada kaitan atau tidak, kasus kekerasan seksual di masa pandemi Covid-19 ini meninggat cukup tajam," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Selasa (5/1).
Baca juga: Viral Video Sekelompok Orang Deklarasikan Pembentukan Tentara Allah di Bandung Barat
Dari sebanyak 73 kasus tersebut, lanjut Ato, sebenarnya jumlah anak yang terlibat dalam kasus kekerasan seksual tersebut mencapai 108 anak.
"Jadi rinciannya sebanyak 73 adalah korban dan sisanya 35 anak adalah pelaku. Kami prihatin dengan kondisi ini, padahal upaya antisipasi terus dilakukan," ujar Ato.
Baca juga: Di Kabupaten Bandung, Sekolah Tak Akan Gelar Belajar Tatap Muka pada Januari 2021
Namun, lanjut Ato, jumlah pelaku lebih banyak orang dewasa.
Kasus paling menonjol menimpa seorang siswi SMP.
Korban menjadi pemuas nafsu bejat 10 bapak-bapak yang sama-sama hobi memancing dengan korban.
Baca juga: Cerita Korban Banjir di Indramayu, Sebut Takut Lihat Kondisi Sungai Cibuaya: Airnya Santer Banget
"Kejadiannya berlangsung setahun. Tersangka pelakunya ada mertua kades, bergelar haji, tokoh warga dan lainnya," kata Ato.
Ato mengimbau para orang tua lebih ketat lagi mengawasi pergaulan anak perempuan mereka.
"Para tersangka bisa memperdayai korban, rata-rata karena ada kesempatan," ujar Ato.
