Para Keluarga yang Memilih Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik di Dekat Hutan Terlarang, Demi Kehidupan

Ratih (40) dan Sunsun (45) bergegas membawa dua anaknya Nanda (15) dan Sandi (14) ke dalam gubuk berukuran

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
tribunjabar/mega nugraha
Para Keluarga yang Memilih Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik di Dekat Hutan Terlarang, Demi Kehidupan 

"Ya sepi atuh. Malam-malam di tengah hutan di gunung mah yang kedengar paling suara pohon ketiup angin, kadang suara hewan kayak babi hutan. Kadang suara geraman hewan juga terdengar. Tapi biasa aja, kalau ada suara aneh-aneh, pukul dinding, suka kedengar hewannya pergi," ucap Sukaesih yang tinggal bersama suaminya, Dadang (47).

Jika siang mereka beraktivitas di ladang, memberi pupuk hingga menyiram. Sorenya, mereka berbenah. Malam harinya, mereka berada dalam saung, berbincang, makan malam seadanya kemudian tidur.

"Sudah biasa sama suara-suara hewan yang turun gunung ke kebun mah," ujar Dadang, suaminya.

Wajar saja jika hewan-hewan mampir ke gubuk mereka. Pantauan Tribun, jarak perkebunan tempat mereka berada hingga ke kawasan hutan yang masuk Cagar Alam Papandayan, tidak lebih dari 7 km.

Setelah melewati kebun, ada kawasan semak dengan pohon produktif seperti kopi. Setelah melewati itu, masuk kawasan hutan lebat. Kemudian, masuk ke area Kawah Papandayan yang berstatus Taman Wisata Alam (TWA) tepatnya di area Ghober HUT.

"Perkebunan Tibet atau Lutung itu memang masih di dalam kawasan. Setelah itu ada hutan lindung di bawah Perhutani dan setelah itu masuk kawasan konservasi," ujar Kasi Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar wilayah V, Dodi Arisandi via ponselnya.

Ia menerangkan, jalur pendakian menuju Kawah Papandayan via Kertasari sebenarnya dilarang. 

"Sebenarnya enggak boleh lewat sana karena masuk kawasan konservasi. Harus bawa Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi)," ujar Dodi.

Baca juga: 4.039 Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Kota Sukabumi, Ini Jadwal Pemberian untuk Tenaga Kesehatan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved