Gapoktan di Padaherang Pangandaran Tanam Labu Madu, Diyakini Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ciganjeng dan Sindangwangi, Kecamatan Padaherang,

Penulis: Padna | Editor: Ichsan
tribunjabar/padna
Gapoktan di Padaherang Pangandaran Tanam Labu Madu, Diyakini Peluang Bisnis yang Menjanjikan 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ciganjeng dan Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, melakukan budidaya Labu Madu.

Usaha ini dinilai memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.

Ketua kelompok Gapoktan dari Tani Mekar Bayu, Tahmo menyampaikan, budidaya labu madu memiliki peluang bisnis yang menjanjikan, baik untuk memenuhi pasar domestik atau sebagai komoditas ekspor.

"Baru kali ini, ada budidaya labu madu di Pangandaran, selain banyak manfaatnya, nilai jualnya pun cukup tinggi, "kata Tahmo, kepada Tribun, saat berada dirumahnya, Minggu (03/01/2021). 

Untuk tahap awal, kata ia, akan mencoba melakukan budidaya labu madu di lahan 300 bata dengan ditanami 1.000 pohon.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Alun-alun Garut, Jalan Lingkar Cipanas, hingga Tol Cigatas Mau Dibangun Tahun Ini

“Dengan memanfaatkan lahan yang kurang produktif, kami berinisiatif untuk di tanami labu madu,” kata Tahmo. 

Menurut Tahmo, buah labu ini yang memiliki nama lain "Butternut Squash" memang sudah  banyak diminati masyarakat luar.

“Manfaatnya banyak, serat buah ini dinilai cocok sebagai makanan pendamping asi,”ucapnya.

Tahmo menambahkan, selain bermanfaat untuk kesehatan, labu madu yang masih satu keluarga dengan melon, ketimun dan juga labu kuning ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

“Untuk proses atau pembudidayaannya pun tergolong mudah, sehingga petani tidak harus mengeluarkan modal atau biaya besar,”kata ia.

Ia menjelaskan, prosesnya pertama terlebih dahulu lakukan penyemaian biji, sesudah 2 minggu baru dialihkan ke lahan.

"Sesudah itu, selanjutnya dilakukan perawatan, kurang lebih selama 3 bulan sampai panen,"ucapnya. 

Baca juga: Ngaku Berpangkat Kolonel, Biar Gagah dan Buat Cari Pacar, Marinir Gadungan Ditangkap di Sukabumi

Sementara itu, penggerak budidaya labu madu, Dasnyo mengatakan pihaknya ingin bersama rekan - rekan kelompok tani mencoba untuk berinovasi. 

"Lumayan kang, harga jual di petani 13 ribu per kilogram sedangkan di swalayan bisa mencapai 30 ribu rupiah per kilogram,”ucap ia.

Ia berharap, usaha yang dilakukan membuahkan hasil maksimal dan bisa menjadi contoh bagi Desa lainnya.

“Dan semoga kedepannya menjadi peningkatan perekonomian bagi para petani serta bisa menjadi destinasi wisata pertanian,”ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved