Gantikan Ridwan Kamil Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Uu Ruzhanul Ulum: Saya Siap
Wakil Gubernur Jabar yang akan menjadi orang pertama dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, yang akan menjadi orang pertama dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jabar.
Menyikapi hal tersebut, Uu menegaskan sudah siap.
"Sejak awal sesuai arahan Pak Gubernur, saya harus menjadi orang yang pertama di Jawa Barat untuk melaksanakan penyuntikan vaksin Covid-19," ucap Uu melalui ponsel, Senin (4/1/2021).
"Oleh karena itu, saya menyatakan siap divaksin dan tinggal tunggu waktunya kapan sesuai arahan Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat," tambah sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini.
Uu menjadi yang pertama karena Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar termasuk ke dalam daftar relawan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 oleh Bio Farma dan Unpad di Kota Bandung.
Baca juga: Harga Tahu Sumedang Bakal Naik atau Ukuran Jadi Kecil, Begini Kata Pengusaha dan Tanggapan Konsumen
Baca juga: 6 Penumpang Bus di Terminal Ciakar Sumedang Reaktif Rapid Test Antigen, Awalnya Banyak Tak Mau
Sebagai relawan, gubernur dan jajaran Forkopimda Jabar melakukan enam kali kunjungan, di antaranya penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua di kunjungan kedua atau Visit 1 (V1) serta ketiga (V2) pada Agustus hingga September 2020.
Uu pun mengimbau masyarakat Jabar untuk mau divaksin.
Tujuannya, tidak lain adalah demi memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Harapan kami pada seluruh masyarakat untuk tidak waswas lagi dalam melaksanakan vaksinasi ini. Karena ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Jabar maupun nasional," kata Uu.
"Kalau masih merasa keberatan divaksin, ujung-ujungnya tidak melaksanakan, nanti kembalikan lagi masyarakat yang akan rugi," ucapnya.
Pasalnya, menurut Uu, pandemi yang berkelanjutan akan terus menahan aktivitas masyarakat sehingga ekonomi menurun.
"Maka salah satu solusi dari pemerintah selain PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), ya, itu adalah vaksinasi ini," ujar Uu.
Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantids, Lebih dari 100 Meteor Jatuh Per Jam
Baca juga: Hasil Cek Netizen Tidak Ada Nama Jokowi di Daftar Penerima Vaksin Corona, Jubir Vaksin Jelaskan
Ia pun mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar akan menunggu arahan dan siap bersinergi dengan pemerintah pusat terkait rencana pemberian vaksin bagi masyarakat.
Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia, yakni vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, serta Sinovac.
Meski begitu, pelaksanaan vaksinansi hanya bisa digelar setelah izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (UEA) dari BPOM keluar.
Sambil menanti proses itu, Uu pun menegaskan bahwa Pemda Provinsi Jabar terus meningkatkan kesiapan SDM (sumber daya manusia), baik tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin, puskesmas, rumah sakit, hingga storage vaksin (kulkas/alat pendingin). (*)