6 Penumpang Bus di Terminal Ciakar Sumedang Reaktif Rapid Test Antigen, Awalnya Banyak Tak Mau

Sebanyak enam penumpang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen di Terminal Tipe A Ciakar Kabupaten Sumedang.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Istimewa
Penumpang di Terminal Tipe A Ciakar Kabupaten Sumedang menjalani rapid test antigen. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak enam penumpang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen di Terminal Tipe A Ciakar Kabupaten Sumedang. Pelaksanaan rapid test antigen itu dilaksanakan hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan.

Enam penumpang yang reaktif itu berdasarkan hasil tes kepada 400 penumpang bus.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Emay Kusmayati, mengatakan, keenam penumpang bus yang dinyatakan reaktif tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan ke daerah tujuannya.

"Mereka dikembalikan lagi ke daerah asalnya untuk menjalani isolasi mandiri, dan mendapat pengawasan dari gugus tugas penanganan Covid-19 di daerahnya," ujar Emay saat ditemui saat rapid test antigen di Terminal Tipe A Ciakar, Minggu (1/3/2021).

Saat melakukan pemeriksaan rapid test antigen terhadap 400 penumpang itu, pihaknya sempat mengalami sejumlah kendala. Masih banyak penumpang yang tidak memahami pentingnya rapid tes antigen tersebut.

"Tapi setelah diberi penjelasan, akhirnya para penumpang berkenan mengikuti rapid tes antigen," kata Emay.

Menurutnya, penumpang yang awalnya enggan menjalani rapid tes antigen akhirnya mau menjalani, karena saat diberikan penjelasan, mereka sadar akan pentingnya tes Covid-19 tersebut.

Kepala Koordinator Terminal Tipe A Ciakar, Dadang Suganda, mengatakan, awalnya pengelola terminal hanya menyediakan kuota rapid tes antigen gratis untuk 300 penumpang demi mencegah penyebaran virus corona.

"Namun karena antusias masyarakat yang tinggi, maka kuota ditambah menjadi untuk 400 orang," ucapnya.

Ia mengatakan, kuota rapid test antigen untuk 300 orang itu akan dilaksanakan selama 10 hari. Namun,  para pelaku perjalanan yang berminat, jumlahnya cukup banyak.

"Jadi kami minta tambahan kuota ke pusat," kata Dadang. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved