Puluhan Warga di Tasikmalaya Alami ODGJ, Salah Satu Penyebabnya Ditinggal Pasangan
Selain masalah ekonomi dan rumah tangga, faktor lain yang diyakini keluarga dan tetangga penderita ODGJ adalah tak kesampaian mendalami ilmu kebatinan
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Penyebab 150 warga Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya menjadi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ternyata beragam.
Namun rata-rata karena faktor psikologis yang menyebabkan depresi.
Penyebabnya pun kebanyakan karena faktor ekonomi dan ditinggal pasangan.
Baca juga: DI Kabupaten Bandung Kasus Covid-19 Meningkat dari Kluster Keluarga, Diduga Dari Sini Penyebarannya
"Dominan karena faktor ekonomi dan ditinggal pasangan," kata Petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Lia Marliana, Selasa (29/12).
Selain karena masalah ekonomi dan rumah tangga, faktor lainnya yang diyakini keluarga dan tetangga penderita ODGJ adalah tak kesampaian mendalami ilmu kebatinan.
Baca juga: 6 Bansos yang Diberikan Tahun 2021, dari Kartu Sembako Hingga Bansos Tunai, Bagaimana Subsidi Gaji?
"Ada kepercayaan di masyarakat bahwa keluarga atau tetangga mereka menjadi penyandang ODGJ karena tak kesampaian mendalami ilmu saifi angin," ujar Lia.
Benar tidaknya keyakinan itu, lanjut Lia, yang jelas perilaku penyandang ODGJ karena ilmu saifi ini sama saja dengan penyandang lainnya.
Baca juga: Aa Gym Positif Covid-19, Tes Masal di DT Baru Dilakukan Setelah Pelacakan
"Tapi sebagian besar karena faktor ekonomi serta ditinggal pergi oleh suami atau istri. Jadi fikiran lalu depresi dan akhirnya menjadi ODGJ," kata Lia.
Dari 150 penderita, sembilan penderita yang dipasung dibawa oleh petugas Yayasan Daarul Ihsan, Kota Tasikmalaya, untuk ditangani lebih lanjut.
Baca juga: Pengantin Wanita Tegar Sambut Para Tamu Sendirian, Ini yang Terjadi dengan Mempelai Pria
"Mereka dibawa atas persetujuan pihak keluarga. Apalagi metode pengobatan di yayasan tersebut paduan antara agama dan media," kata Lia.