Ditengah Pandemi Covid-19, Program Digitalisasi Pasar Bisa Jadi Penggerak Perekonomian Daerah
Di masa pandemi Covid-19 dan pembatasan jumlah pengunjung ke pasar rakyat, belanja daring menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam berbelanja
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
Sebagai proyek percontohan (pilot project) pelaksanaan digitalisasi pasar tersebut, kini Pasar Sehat Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah aktif di Tokopedia (https://tokopedia.link/KZFE6EJEfcb).
Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia berkomitmen #SelaluAdaSelaluBisa mengedepankan kolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk pemerintah.
Baca juga: Antrean Panjang Ribuan Penerima Bansos Tahap IV Pemerintah Pun Terjadi di Kantor Pos Besar Bandung
Kolaborasi tersebut untuk membantu masyarakat menghadapi perkembangan era, terutama di tengah pandemi seperti saat ini.
Dukungan Tokopedia untuk program Digitalisasi Pasar Rakyat diharapkan dapat membantu lebih banyak pelaku usaha, khususnya UMKM untuk beradaptasi demi menjaga usahanya tetap berjalan dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kunci menghadapi pandemi adalah beradaptasi dengan terus berkolaborasi dan berinovasi. Inilah yang dilakukan oleh seluruh mitra strategis kami, termasuk lebih dari 9,9 juta penjual tergabung di platform Tokopedia, dimana hampir 100 persennya adalah UMKM. Bahkan, 94 persennya berskala ultra mikro,” tambah Astri.
Kemendag untuk terus mendorong dan menggiatkan Pemerintah Daerah untuk terus melakukan inovasi pengelolaan pasar rakyat diantaranya pelaksanaan Digitalisasi Pasar Rakyat di wilayah-wilayah lainnya, sehingga masyarakat nantinya memiliki alternatif dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari di Pasar Rakyat.
“Selain semakin menguatkan eksistensi pasar rakyat, kami berharap kerja sama ini benar-benar dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran penyediaan kebutuhan masyarakat yang bisa dipenuhi dari pasar rakyat,” kata Syailendra.