Bandung Dilanda Banjir
Cibaduyut Perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung Juga Banjir, Hingga Malam Ini Motor Tak Bisa Lewat
Banjir juga terjadi di perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung, tepatnya di Cibaduyut.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di perbatasan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, tepatnya di Cibaduyut di bawah jembatan tol yang kini dibangun proyek kereta api cepat, terendam banjir, Kamis (24/12/2020) malam.
Jalan yang paling tinggi tergenang tepatnya di bawah jembatan tol dan di bawah proyek jembatan kereta api cepat.
Di jalan tersebut sempat tak bisa dilewati kendaraan baik roda 4 atau roda dua.
Baca juga: Gempa Bumi Terkini, Baru Saja Terjadi di Nusa Dua Bali Kamis Malam, Terasa Sampai Badung
Baca juga: Dana Kampanye Tiap Paslon Pangandaran Habiskan 2,5 M Lebih, Begini Penilaian Kantor Akuntan Publik
Kini jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda 4 berjenis minibus.
Untuk kendaraan roda dua masih tak bisa melewatinya, banyak yang memaksa melewatinya tapi dengan cara dimatikan mesinnya dan didorong.
Tak sedikit kendaraan roda dua atau roda 4 memilih memutar balik mencari jalan lain.
Akibatnya terjadi antrean kendaraan baik dari arah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung atau sebaliknya.
Menurut seorang pedagang yang setiap hari berjualan di dekat jembatan tersebut, Roby (34), banjir di bawah jembatan dekat proyek kreta api cepat kerap terjadi.
"Asal hujan besar pasti banjir, kadang di sini tak hujan besar jika di Kota Bandung hujan besar di sini banjir karena mengalirnya ke sini," ujar Robi, Kamis (24/12/2020).
Robi mengatakan, kini banjir sedikit surut, jika dibanding tadi sekitar pukul 18.30 jalan tak bisa dilewati oleh mobil.
"Sekarang mah sudah bisa dilewati mobil," kata Robi.
Baca juga: BARU Saja Terjadi, Longsor di Jayagiri Lembang, Seorang Warga Tertimbun, BPBD Lakukan Pencarian
Baca juga: FOTO-FOTO Banjir di Pasteur & Cibadak Kota Bandung, Ruas Jalan seperti Sungai hingga Warga Terjebak
Pedagang lainnya, M Ridwan (26), mengatakan banjir kali ini mulai sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan besar.
Hingga pukul 21.00 masih terjadi banjir namun bisa dilewati oleh kendaraan roda 4.
"Dari dulu memang suka banjir di sini, tapi tak sebesar sekarang dan cepat surut. Banjir kayak gini sejak ada pembangunan untuk kereta api (cepatr), banjirnya jadi besar dan lama surut," ucapnya.
Robi dan Ridwan berharap, hal tersebut bisa dibenahi secepatnya, sebab tentu mengganggu mobilitas warga.
"Hoyongna mah nya tiasa teu aya banjirna (maunya bisa gak ada banjir)," kata Robi.
Seorang pengguna jalan warga Kopo, Ubay (24), terpaksa menerjang banjir, dan motor yang ditungganginya mati.
"Saya kira enggak setinggi itu, padahal knalpot saya sudah tinggi tapi air masuk. Air sampai sini, hampir ke jok," kata Ubay.
Ubay mengaku, terpaksa menerjang genangan tersebut karena akan pulang ke rumahnya yang ada di Kopo.
"Ah mau gimana lagi, ini pulang kerja dari Kota Bandung," katanya.
Pastinya, kata Ubay, hal itu sangat menghambat aktivitas masyarakat.
"Semoga bisa cepat diperbaiki (supaya tak banjir)," ucapnya.
Baca juga: Heboh Video 19 Detik Saat Banjir di Bandung, Camat Bilang Mobil Kuning Bukan Terbawa Arus, Tapi Ini
Baca juga: Cerita Gentong Mas di Pesantren Sadang Lebak di Garut, Omzet 500 Juta Sebulan, Santri Mondok Gratis