Bansos Sembako Akan Diganti dengan Bansos Tunai untuk Daerah Ini, Berikut Rinciannya

Nilai uang yang diberikan senilai dengan harga Bansos Sembako sebelumnya yakni Rp 300.000 per kepala keluarga.

Editor: Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) berencana akan mengganti bantuan sosial atau bansos berupa sembako dengan bantuan sosial tunai atau BST.

Digantinya bansos sembako menjadi BST disebutkan tidak ada hubungannya dengan kasus dugaan suap yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Rencananya pula, penggantian bansos sembako dengan BST akan diberlakukan di daerah-daerah berikut.

Baca juga: Pilkada Pangandaran Memanas, Ribuan Orang Datangi Bawaslu, Ini Tuntutan Mereka, Siap Jadi Bumper

Dikutip dari Kompas.Com, Kemensos mengganti Bantuan Sosial ( Bansos) sembako yang diberikan kepada masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan bantuan sosial tunai (BST).

Ketentuan tersebut berlaku mulai Januari 2021 dan berlangsung hingga Juni.

Nilai uang yang diberikan senilai dengan harga Bansos Sembako sebelumnya yakni Rp 300.000 per kepala keluarga.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sekaligus Menteri Sosial Ad Interim menyatakan, penggantian Bansos Sembako ke BST tidak ada hubungannya dengan kasus dugaan suap yang melibatkan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Baca juga: Update Covid-19 Ciamis, Seminggu Ini Ada 4 Pasien Sembuh tapi yang Meninggal Tambah 7

Kemensos menyatakan, pemberian BST pada 2021 sudah direncanakan sebelum kasus tersebut terjadi.

“Untuk Bodetabek nanti menggunakan skema BST (Bantuan Sosial Tunai), sedangkan untuk DKI nanti juga menggunakan BST.

Tapi untuk teknisnya masih harus berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI,” kata Muhadjir sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Selasa (15/12/2020).

“Karena dulu sebetulnya kenapa (Bansosnya) sembako itu untuk mengantisipasi waktu itu Lebaran agar masyarakat bisa langsung mendapatkan bahakan makanan yang digunakan untuk Lebaran,” tutur Muhadjir.

Seperti diketahui, Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan dan penyaluran Bansos di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Mengenai Soal Ujian SMP Mega Kerap Mengejek Anies, Sukirno Sang Pembuat Soal Didamprat Habis-habisan

Adapun selain menyelesaikan penyaluran Bansos, Kemensos juga tengah menyelesaikan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH).

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin menyatakan penyaluran program PKH telah membawa hasil lantaran sebanyak 1.179.304 KPM (keluarga Penerima Manfaat) telah menyatakan keluar dari kepesertaan PKH pada tahun 2020.

Ada dua jenis graduasi pada tahun ini yaitu graduasi secara mandiri sebanyak 341.773 KPM dan graduasi secara alamiah sebanyak 837.531 KPM.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved