Puluhan Kambing Mati Misterius, Polisi Libatkan Dokter Hewan, Ada Dugaan Akibat Gigitan Ajag
Puluhan kambing yang mati secara misterius di tIga desa di Kuningan, Jawa Barat mendapat perhatian dari jajaran kepolisian setempat.
Banyaknya kambing yang mati juga mendapat perhatian dari Bupati Kuningan H Acep Purnama.
“Soal kambing mati, sebaiknya warga lapor ke pemerintah. Untuk kemudian dilakukan pengecekan terhadap lingkungan kejadian dan penyebabnya,” kata Bupati Acep saat melakukan kunjungan di sejumlah lokasi rumah ambruk akibat gempa magnitude 4.2 Brebes, Senin (14/12/2020).
Sementara ditempat sama, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, menduga ada dua jenis predator dalam kejadian kematian massal hewan ternak milik warga tersebut.
“Kami belum bisa memastikan jenis hewan atau predator seperti apa yang mengakibatkan kematian puluhan kambing. Karena, dari foto-foto bangkai kambing sedang ditelit dan terlihat bekas luka di beberapa titik, seperti di leher, perut dan punggung,” katanya.
Baca juga: VIDEO-Hasilkan Jutaan Rupiah, Saat Pandemi Covid-19 Warga Majalengka Ini Pilih Budidaya Ulat Jerman
Dari jejak luka pertama yang ditemukan pada tubuh kambing, seperti lubang sebesar jempol. Sedangkan dari jejak luka pada kasus terakhir di Desa Sukaharja, terlihat luka yang agak besar.
Pihaknya secara pribadi tidak bisa memastikan hewan apa yang sudah menggigit puluhan kambing tersebut.
Ada kemungkinan digigit oleh kelelawar besar atau anjing hutan.
"Tapi ini baru dugaan ya, kita belum bisa memastikan secara komprehensif,” katanya.
Karena itu, guna mendukung enyelidikan, sudah diambil sampel bangkai hewan untuk diteliti oleh ahli dibidangnya di Dinas Peternakan.
Baca juga: Massa FPI di Cianjur Juga Datangi Mapolres Sore Ini, Nyatakan Siap Gantikan Habib Rizieq di Penjara
Sambil menunggu hasil pemeriksaan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang memiliki hewan ternak agar lebih berhati-hati dalam pengawasan pada ternaknya.
Apalagi bagi peternak yang kandang hewan ternaknya jauh dari pemukiman warga.
Bisa juga diterapkan siskamling secara bergiliran sebagai tindakan pengawasan atau penjagaan.
“Karena kalau tidak ada penjagaan, ini tidak bisa menjamin jika hewan pemangsa tersebut tidak akan menjarah lagi ke kandang milik warga,” katanya.
Mantan Camat Subang ini mengatakan, kasus serupa pernah terjadi di Kecamatan Subang.
Saat itu diketahui yang jadi pemangsa hewan-hewan ternak milik warga adalah jenis anjing hutan.
Baca juga: VIDEO-Api Tiba-tiba Muncul di Kapal KM Suka Mulya yang Tengah Bersandar di TPI Karangsong Indramayu