Buronan 20 Tahun Terduga Teroris Bom Bali ditangkap, Disebut Jago Rakit Bom, Ini Sepak Terjangnya

Kemampuannya dalam strategi perang dan merakit bom tidak bisa diragukan lagi

Editor: Siti Fatimah
Pixabay.com
Ilustrasi bom. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelarian terduga teroris kasus bom Bali berakhir di Lampung. Zulkarnaen yang buron hampir 20 tahun ini berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror.

Zulkarnaen yang selama ini dicari polisi karena diduga tersangkut kasus bom Bali disebut masuk dalam Jaringan Islamiyah (JI.

Tidak hanya itu, dikabarkan Zulkarnaen memiliki keahlian merakit bom dan memilih daerah konflik dalam operasi jihad.

Baca juga: 20 Tahun Jadi Buron Teroris Bom Bali, Zulkarnaen ditangkap, Diduga Modus Manfaatkan Kotak Amal

Diberitakan sebelumnya, terduga teroris Zulkarnaen belasan tahun diburu polisi, dan baru dua hari lalu ditangkap Densus 88 Antiteror di Lampung. 

Terduga teroris Zulkarnain ini masuk dalam Jaringan Islamiyah (JI) dan mempunyai banyak anak buah atau anggota.

Kemampuannya dalam strategi perang dan merakit bom tidak bisa diragukan lagi.

"Kalau merakit bom dia (Zulkarnain, red) jagonya. Di atas saya kemampuannya, dia senior saya, " kata mantan teroris dan juga mantan pentolan JI, Ali Fauzi kepada Surya.co.id, ketika dimintai pandangannya terkait Zulkarnain, Sabtu (12/12/2020) petang ini.

Baca juga: Ada Penambahan 6.388 Kasus Covid-19, Tersebar diseluruh Provinsi, Terbanyak di Daerah Ini

Kemampuan Zulkarnain teruji, karena saat di Afganistan, dia menjadi pimpinan camp dan Muaskar Mujahidin Afganistan.

Tapi, kata Ali Fauzi adik Bomber Bali ini, Zulkarnain tidak termasuk petinggi teroris di Asia.

"Perlu dikoreksi, petinggi tidak, " tandasnya.

Yang menjadi operator tertinggi di lapangan itu Hambali. Dan Zul, katanya, tidak melibatkan diri dalam aksi bom Bali 1 maupun II.

Operasi dua kali kejadian bom di Bali tidak langsung di bawah kontrol JI. Jadi Zulkarnain tidak juga terlibat. Namun kendalinya oleh Muchlas, dan Ali Imron. "Kakak saya itu, " ungkapnya.

Baca juga: Sedih, Wanita Hamil 9 Bulan dan Janinnya Meninggal, Terkatung-katung, Ditolak 7 Rumah Sakit

Faham betul anda dengan pemikiran Zulkarnain ?

Ali Fauzi memastikan memahami pemikiran Zulkarnaen saat sering ketemu dan diskusi di daerah konflik di Ambon pada 2000 lalu.

Diungkapkan, Zulkarnaen itu 'bergerak'di Jawa itu kurang sepakat, karena tidak masuk daerah konflik.

Menurut pandangan Zul, operasi jihad itu seharusnya di daerah konflik.

Soal serangan di Candi Borobudur, Bom Bali, Zulkarnain tidak setuju, karena menurutnya bukan wilayah konflik sehingga mudloratnya lebih tinggi.

Baca juga: Hasil Bundesliga - Dortmund Catat Rekor Terburuk Saat Dipermalukan Stuttgart 1-5 di Kandang Sendiri

Zulkarnaen adalah orang yang paling mendukung aksi di daerah - daerah konflik.

"Jadi fokusnya dia itu di tempat konflik, " ungkapnya.

Selain itu, Zulkarnaen yang juga sebagai anggota JI tidak setuju dengan yang dilakukan sayap militernya Hambali, seperti oleh Mukhlas dan Ali Imron.

Pasca Bom Bali, Zulkarnaen memang menghilang, karena resistensinya dengan jabatannya.

Diakui, banyak anak buah Zulkarnain yang dikirim ke Afganistan untuk mengikuti jejaknya. Ali Fauzi menyebut ada satu orang Lamongan yang jadi akrabnya Zulkarnain saat di Afganistan. "Orang Lamongan itu temannya Zulkarnain di Afganistan, " katanya.

Baca juga: Zulkarnain Terduga Teroris yang Buron Belasan Tahun & Kemarin Ditangkap Densus 88 Ternyata Ahli Bom

Sedangkan sewaktu di Ambon Zulkarnain tidak selalu lama ada di Ambon.

Terkadang satu bulan datang, kemudian pergi lagi ke Jawa.

Ali Fauzi alias Manzi, memastikan jika Zulkarnain itu bukan termasuk petinggi di Asia, tapi kendali dan operator Asia ada di tangan Hambali. (Surya/Hanif Manshuri)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved