Baik untuk Kesehatan, Tapi Kalau Berlebihan, Minum Ini Bisa Picu Patah Tulang Bahkan Kanker Tertentu
Susu kaya kalsium untuk meningkatkan kepadatan tulang dan sumber protein, tapi terlalu banyak zat itu dapat menyebabkan masalah kesehatan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Minum susu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, namun jangan sampai keliru juga bahwa minum susu terlalu berlebihan juga tidak baik untuk tubuh.
Dari hasil penelitian terlalu banyak minum susu bisa menimbulkan efek yang kurang baik.
Salah satunya akan mempengaruhi masa tulang dan bisa memicu tulang patah.
Baca juga: Sarapan Minum Susu? Pilih Sesuai Kebutuhan Nutrisi dan Diet, Ini 6 Susu yang Bisa Jadi Pilihan
Dikutip dari Grid.id, Kamu pasti sudah merasakan manfaat susu selama bertahun-tahun, terutama untuk kesehatan tulang.
Meskipun semua ini bagus, ternyata minum terlalu banyak susu bisa menimbulkan efek buruk.
Susu memang dikenal kaya akan kalsium untuk membantu meningkatkan kepadatan tulang dan juga bertindak sebagai sumber protein yang hebat, tetapi terlalu banyak zat itu dapat menyebabkan jerawat, masalah pencernaan, bahkan kanker tertentu.
Karena beberapa efek samping dari minum terlalu banyak susu cukup umum, sulit untuk mengetahui apakah ketidaknyamanan yang kamu rasakan berhubungan langsung dengan konsumsi susu atau tidak.
Dilansir Grid.ID dari laman Eat This Not That, berikut adalah lima peringatan yang menunjukkan tubuh telah minum terlalu banyak susu:
Baca juga: Bisa Cegah Kelainan Pertumbuhan Tulang Bayi, Ini Manfaat Minum Susu Bagi Ibu Hamil
Selalu mengalami masalah pencernaan
Kamu mungkin masih bisa peka terhadap laktosa tanpa mengalami intoleransi total terhadapnya, tapi terlalu banyak laktosa dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti "usus bocor", yaitu saat bakteri dan racun "bocor" melalui dinding usus.
Berdasarkan tinjauan studi tahun 2008, protease inhibitor, yang ditemukan dalam susu sapi, menyebabkan ketidakseimbangan enzim pencernaan dan produksi tripsin yang berlebihan, enzim yang menghancurkan hubungan antara sel-sel usus.
Sering lelah
Teorinya bahwa a1 kasein (yang ditemukan dalam susu) memiliki efek inflamasi pada lapisan usus, yang dapat meningkatkan permeabilitas lapisan usus.
Hasilnya adalah sesuatu yang disebut dybiosis mikrobioma, di mana mikrobioma bakteri usus tidak seimbang dengan lebih banyak bakteri jahat daripada bakteri baik.
Peneliti Cornell baru-baru ini menghubungkan usus bocor dengan sindrom kelelahan kronis, suatu kondisi di mana aktivitas normal menyebabkan kelelahan yang tidak dapat diatasi dengan istirahat.
Baca juga: Wanita Rajin Minum Susu Berpeluang Besar Melahirkan Anak Kembar
Berjerawat
Ketika kamu terus-menerus memberi makan tubuh sesuatu yang tidak dapat ditoleransi, hal itu dapat menyebabkan peradangan.
Kemudian, peradangan itu akan memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara, salah satunya melalui kulit.
Sebuah studi Dermatologi Klinis, Kosmetik dan Investigasi menemukan bahwa produk susu berlemak penuh dikaitkan dengan jerawat sedang dan parah.
Sebuah meta-analisis dari 14 penelitian baru-baru ini menemukan bahwa susu murni, susu rendah lemak, dan susu apapun terkait dengan jerawat.
Massa tulang menurun
Kalsium dalam susu telah diketahui membantu memperkuat tulang, tetapi karena susu juga dapat menyebabkan peradangan, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak susu justru dapat membuat tulang lebih rapuh.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada 2015 menemukan bahwa mengonsumsi makanan olahan susu meningkatkan peradangan tingkat rendah pada sampel kecil orang dewasa Jerman.
Baca juga: Bisa Cegah Kelainan Pertumbuhan Tulang Bayi, Ini Manfaat Minum Susu Bagi Ibu Hamil
Selain itu, studi BMJ tahun 2014 menemukan bahwa minum susu secara berlebihan ternyata benar-benar meningkatkan risiko wanita mengalami patah tulang, dibandingkan dengan wanita yang minum sedikit susu.
Risiko patah tulang meningkat 16 persen pada wanita yang minum tiga gelas atau lebih setiap hari dan temuan menunjukkan risiko patah tulang pinggul pun meningkat 60 persen.
Jika dokter menemukan hubungan antara susu dan kepadatan tulang, kamu bisa mengganti sumber kalsium dari susu dengan makanan kaya kalsium terbaik yang bukan produk susu.
Memiliki gejala penyakit kardiovaskular
Menurut sebuah studi Oktober 2014 di The BMJ, minum terlalu banyak susu dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan pada pria dan wanita, serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker pada wanita.
Risiko kanker meningkat 44 persen dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu gelas per hari.
Jika kamu mengalami nyeri dada, menderita stroke, atau serangan jantung, sebaiknya tanyakan kepada dokter apakah kamu tetap harus minum susu.
Sebenarnya susu adalah minuman bergizi yang bagus untuk kesehatan, tapi mengonsumsinya berlebihan juga tidaklah bagus.
Konsultasikanlah dengan dokter guna memastikan asupan susu pada tubuh kita masing-masing.