Penanganan Virus Corona
Vaksin Covid-19 Sinovac Sudah Tersedia, Bagaimana Uji Klinis Vaksin di Indonesia? Ini Kata Tim Riset
Uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 oleh Universitas Padjadjaran tetap dilakukan sesuai jadwal meskipun pemerintah pusat telah mendatangkan vaksin
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 dari Sinovac Tiongkok oleh Universitas Padjadjaran tetap dilakukan sesuai jadwal meskipun pemerintah pusat telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari perusahaan yang sama, Minggu (6/12).
Juru Bicara Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, dr Rodman Tarigan, mengatakan kedatangan vaksin tersebut tidak mempengaruhi penelitian yang tengah dilaksanakannya.
"Tetap berjalan. Uji klinis tetap go ahead sesuai timeline," kata Rodman yang tengah bertugas, melalui ponsel, Selasa (8/12).
Baca juga: Kadinkes Minta Warga yang Sempat Bertemu Bupati Jalani Swab Test di Puskesmas Terdekat
Uji klinis di Bandung sendiri, penyuntikan vaksin telah selesai diberikan kepada seluruh relawan.
Sebanyak 1.620 relawan telah diberi suntikan dosis pertama, dan penyuntikan dosis kedua diberikan kepada 1.610 relawan.
Terdapat 10 relawan yang mengundurkan diri seusai disuntik vaksin dosis pertama karena berbagai alasan, di antaranya masalah pekerjaan.
Sebelumnya, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Prof Kusnandi Rusmil, pun menyatakan berbagai vaksin yang rencananya dibeli pemerintah, tidak akan memengaruhi uji klinis di Bandung.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Tengah Diuji Klinis Terhadap Hewan, Dikembangkan oleh Enam Institusi
"Uji klinis jalan terus, tidak ada pengaruhnya. Mau datang banyak vaksin juga, uji klinis jalan terus," kata Kusnandi, Senin (7/12).
Kusnandi mengatakan selama ini Indonesia melakukan uji klinis vaksin Sinovac bersama Turki, Brazil, dan Uni Emirat Arab. Kemungkinan, kata Kusnandi, penelitian di negara-negara tersebut telah selesai.
"Uji kllinis bukan di Bandung saja, di Brazil ada, di Uni Emirat ada, mungkin itu yang datang. Kalau bulk-nya sama. Biofarma bisa bikin vaksin tapi bulk-nya dari Sinovac," katanya.
Kini, katanya, masuk tahapan pengambilan darah untuk memeriksa imunogenisitas vaksin. Hasilnya masih direkap dan belum diumumkan.
Kusnandi mengatakan uji klinis tahap ketiga vaksin dari Sinovac tersebut masih berjalan sejak diuji coba Agustus lalu.
Baca juga: VIRAL Tak Pakai Helm dan Tak Punya SIM, Bocah Ini Ngamuk dan Banting Motor saat Akan Ditilang Polisi
Rangkaian uji coba pun tidak singkat, melainkan melalui sejumlah tahapan dari mulai pengetesan awal, penyuntikan vaksin sebanyak dua kali, sampai empat kali pemeriksaan darah.
Sebelum suntikan dosis pertama, tuturnya, relawan diambil darahnya untuk diteliti.
Pengambilan darah kembali dilakukan dua minggu setelah penyuntikan kedua, diambil darah lagi setelah tiga bulan suntikan kedua, dan terakhir diambil darah lagi enam bulan setelah suntikan kedua.