Beda Versi FPI dan Polisi Terkait 6 Pengawal Habib Rizieq Tewas, Sama-sama Klaim Diserang Lebih Dulu

Ada versi berbeda dari FPI dan polisi terkait tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Sekertaris Umum FPI, Munarman. Foto diambil saat Munarman sebagai Tim Kuasa Hukum Terdakwa Habib Bahar bin Smith diwawancarai sejumlah awak media seusai persidangan yang beragendakan pembacaan eksepsi atas dakwaan Jaksa, Rabu (06/3/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ada perbedaan versi mengenai kronologis tewasnya enam anggota laskar yang mengawal Habib Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020).

Bahkan Front Pembela Islam ( FPI) mengatakan anggota laskar tak punya senjata api.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman.

Baca juga: Bobotoh Persib Waswas Ditinggal Nick Kuipers Kembali Hijrah ke Belanda, Ini Jawaban Si Bek Jangkung

Baca juga: SURAT FPI, Benarkan Ada Penembakan di Tol, Sebut Tujuan Perjalanan Habib Rizieq, 6 Laskar Diculik

Ia menjelaskan kronologi bentrokan dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari, versi mereka.

Ia mengatakan, Habib Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga.

Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Rizieq dan keluarga besarnya, termasuk cucu yang masih balita, berada di dalam empat mobil.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Habib Rizieq.

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Jadi ZONA MERAH Covid-19, Jumlah Pasien Positif Lebihi Jumlah Ruang Isolasi

Baca juga: Pelakunya Tertangkap CCTV, Empat Orang Rusak Mobil Ketua Umum PA 212 yang Terparkir di Garasi

Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Habib Rizieq pulang ke Indonesia, kedantangannya di Bandara Soekarno Hatta bikin heboh.
Habib Rizieq pulang ke Indonesia, kedantangannya di Bandara Soekarno Hatta bikin heboh. (Tribunnews)

Namun dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Senin siang, menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api nembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

Munarman juga menyebut sampai saat ini pihaknya belum diberi akses oleh polisi untuk mengecek jenazah enam anggota laskar pengawal Rizieq itu.

Baca juga: Pisah Ranjang, Al Susah Tidur, Mama Rosa Tahu Andin Mantan Napi, Sinopsis Ikatan Cinta 7 Desember

Versi Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan adanya penembakan terhadap enam dari 10 orang simpatisan Rizieq di Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya kilometer 50, Senin dini hari.

Fadil mengatakan, penembakan terhadap enam orang tersebut karena melakukan penyerangan terhadap jajarannya saat menjalani tugas penyelidikan kasus Rizieq.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS, dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Fadil.

Fadil menjelaskan, peristiwa itu bermula dari informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat tentang adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq.

Sedianya, Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pemeriksaan itu dijadwalkan di Polda Metro Jaya pada Senin ini.

"Terkait itu kami, Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu. Ketika anggota kami mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," ucap dia.

Dalam konferensi pers tersebut, Fadil menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut Kapolda, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

"Asli (bukan senpi rakitan). Ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ujar Fadil. Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah satu bilang pedang dan sebilah celurit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Pengawal Rizieq Shihab Tewas Ditembak Polisi, Ini Kronologi Versi FPI".

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved