Penanganan Virus Corona

1, 2 Juta Vaksin Covid-19 Sinovac Sudah Ada di Indonesia, Pemberian Vaksin diprioritaskan untuk Ini

Dalam proses vaksinasi, Kementerian Kesehatan telah merancang skema, mulai dari jumlah sasaran pemberian vaksin dan kebutuhan vaksin

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Vaksin Covid-19 Sinovac di Bio Farma 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Vaksin Covid-19 Sinovac sudah ada di Indonesia dan saat ini sudah berada di Bio Farma Bandung. Meski sudah ada, vaksin Covid-19 tdak serta merta langsung diberikan tapi harus melalui prosedur tepat.

Selain itu, saat vaksin siap, pemerintah akan memprioritaskan tenaga medis untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut.

Prioritas ini mengingat tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Baca juga: Dikawal Ketat, Kendaraan Pengangkut Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Bandung, Ini Langkah Selanjutnya

Dikutip dari Tribunnews, 1,2 juta dosis Vaksin jadi Covid-19 buatan Sinovac , China telah tiba di Indonesia pada Minggu malam, (7/12/2020).

Seluruh vaksin tersebut nantinya akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19.

"Nanti yang pertama akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan," ujar Terawan dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Jumlahnya Terbatas, Pemprov Jabar Petakan Prioritas Pemberian Vaksin Covid-19, Zona Merah Dahulu

Dalam proses vaksinasi, Kementerian Kesehatan menurut Terawan telah merancang skema, mulai dari jumlah sasaran pemberian vaksin, kebutuhan vaksin per wilayah Kabupaten atau Kota.

"Nantinya, data tersebut akan dimasukkan ke sistem informasi dalam bentuk sasaran sesuai nama dan alamat penerima vaksin," katanya.

Kementerian Kesehatan juga menurut Terawan merancang distribusi vaksin Covid-19 seaman mungkin.

Mengingat Vaksin Covid-19 merupakan barang khusus yang harus disimpan pada tempat khusus.

Dengan seperti itu vaksin yang nantinya disuntikkan ke masyarakat terjamin kualitasnya.

Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Jenis Sinovac Tiba di Indonesia, Berikut Penjelasan Presiden Jokowi

"Pelaksanaan distribusi vaksin sesuai dengan prosedur cara distribusi obat yang baik atau CDOP dalam rangka menjamin kualitas vaksin sampai diterima oleh masyarakat," jelasnya.

Terawan menegaskan bahwa vaksin yang tiba pada semalam merupakan bagian dari pengadaan tahap awal dari total 3 juta dosis vaksin.

Sebelum masuk pada tahap vaksinasi, vaksin yang baru tiba tersebut akan melalui proses evaluasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya Vaksin Covid-19 tiba perdana di Indonesia pada Minggu, (6/12/2020).

Baca juga: Polda Jabar Tangani Satu Penyidikan Korupsi Dana Bansos Covid-19, Ada 19 Aduan Warga

Vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-300ER, pada pukul 21.30 Wib.

Pantauan Tribunnews.com, proses loading vaksin dari pesawat memakan waktu lebih dari 20 menit.

Vaksin disimpan dalam box putih bertuliskan envirotainer yang berjumlah lebih dari 5 box.

Begitu diturunkan dari pesawat, vaksin terlebih dahulu disemprot desinfektan oleh sejumlah petugas.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa vaksin yang tiba merupakan buatan perusahaan Farmasi asal China, Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis.

Baca juga: Sudah Ada di Indonesia, Vaksin Covid-19 Hanya untuk Orang Sehat? Ini yang Perlu dipahami Soal Vaksin

"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu," kata Presiden yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden mengatakan pemerintah sedang mengupayakan 1,8 juta vaksin jadi yang akan tiba pada Januari 2021.

Selain vaksin jadi, pemerintah juga mendatangkan bahan baku vaksin curah yang akan diolah oleh biofarma.

"Dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk serum," katanya.

Presiden mengatakan sebelum diberikan kepada masyarakat vaksin yang baru tersebut akan terlebih dahulu dievaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnnya.

Selain itu juga melalui proses di MUI untuk aspek kehalalannya.

Baca juga: BPOM Pastikan Komitmen Penyelesaian Uji Klinik dan Kesiapan Produksi Vaksin COVID-19 di Indonesia

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Perlu saya tegaskan pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan Kapan vaksinasi bisa dimulai," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa 1,2 juta dosis vaksin tiba dari China menggunakan kargo khusus.

"Vaksin ini tiba dengan pesawat garuda dengan kargo khusus melalui rute JakartaI-Beijing-Jakarta," katanya.

Catatn redaksi:

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).

Bersama-kita lawan virus corona.  

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tenaga Medis Jadi Prioritas Pemberian 1,2 Juta Vaksin Covid-19, Begini Skemanya, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved