Pelabuhan Patimban Beroperasi, Pengamat: Industri Bisa Bangkit, Kurangi Ketergantungan Tanjung Priok

Ada beberapa keuntungan ketika Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang mulai beroperasi.

Editor: taufik ismail
Istimewa
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengunjungi Pelabuhan Internasional Patimban dalam rangka persiapan soft launching di Kecamatan Pusakanagara, Subang, Kamis (3/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang sudah semakin dekat digunakan.

Kamis (3/12/2020), Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi Patimban dalam rangka soft launching.

Ia mengatakan, 10 tahun mendatang Pelabuhan Patimban ini akan mendatangkan lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang.

Baca juga: JAGA-JAGA, Hari Jumat Ada Wilayah yang Mati Lampu 5 Jam, Ini Daerah yang Terdampak Pemadaman Listrik

Baca juga: Mantan Anggota BPK Ditahan KPK, Rizal Djalil Malah Berpantun di Depan Wartawan

Ke depan, pihaknya akan mengolaborasikan Pelabuhan Patimban bersama Tanjung Priok.

"Patimban ini akan menghubungkan 10 akses. Untuk sementara operator akan dikelola oleh KSOP dan dibantu pihak asing. Minggu ketiga, insya Allah Pak Presiden akan hadir," ujarnya.

Akan beroperasinya Pelabuhan Patimban disambut baik sejumlah pihak, termasuk pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Raja Oloan Saut Gurning.

Ia mengatakan, setelah melihat simulasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, ke depannya keberadaan Pelabuhan Patimban, akan membangkitkan kegiatan perekonomian industri berskala kecil, sedang, besar, hingga Usaha Menengah Kecil Masyarakat (UMKM).

"Ini (Pelabuhan Patimban), juga mendukung ketersediaan lapangan kerja baru. Karena bertumbuhnya perekonomian, di sekitar wilayah pelabuhan," ucap Saut, di Pelabuhan Patimban, Kamis.

Ia menambahkan, perdagangan lewat jalur laut akan semakin lengkap setelah awalnya hanya didominasi oleh Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ia menilai, transportasi perairan di wilayah DKI Jakarta mulai dirasakan jenuh oleh masyarakat. Hal tersebut, disebabkan oleh lahan, aksesibilitas, dan ketersediaan dari transportasi di Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat.

Baca juga: Robert Tak Heran Persib Raih Lisensi Profesional, Intip Peluang Main di Kompetisi Asia, Gantikan PSM

Baca juga: Ketum PSSI Ungkap Kesalahan 2 Pemain yang Dicoret Timnas U-19, Dugem Hingga Subuh, CCTV Jadi Bukti

Menurutnya, opsi pemerintah membuat pelabuhan di Jabar merupakan sebuah solusi dari tingkat ketergantungan aksesbilitas di wilayah Tanjung Priok.

"Sehingga, Pelabuhan Patimban akan menjadi pendukung pelabuhan Tanjung Priok, dalam artian menjadi pilihan yang menarik bagi pihak industri. Pemerintah telah menginisiasi, nanti tinggal kita lihat inovasi dan peran swasta ke depan," ucapnya.

Mengenai kesiapan Pelabuhan Patimban dalam menopang perekonomian nasional, Saut mengatakan, hal itu tergantung dari akselerasi perdagangan yang dilakukan di wilayah Patimban.

Pasalnya, keberfungssian pelabuhan tersebut harus didukung oleh seluruh pihak tidak hanya usaha positif pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved