Di Tempat Lain Masih Belajar di Rumah, di SMAN 30 Garut Siswa Sudah Belajar Tatap Muka di Sekolah
SMAN 30 Garut di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut jadi salah satu dari 15 SMA/SMK yang mulai melakukan
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - SMAN 30 Garut di Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut jadi salah satu dari 15 SMA/SMK yang mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Sejak Oktober, para siswa mulai kembali belajar di sekolah
Silvani Nur Aini (17), menyebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai tak efektif dilakukan. Pelajaran yang diterimanya terkadang kurang bisa dipahami karena tak bisa bertanya langsung kepada guru.
"Suka malas juga kalau belajar di rumah. Beda sama di sekolah ada guru yang membimbing," ujar Silvani yang bisa kembali memakai seragam putih abu, Selasa (1/12/2020).
Masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19, Silvani mengaku harus menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan. Ia dan teman-temannya mengaku belum terbiasa dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tanjungsari Sumedang, Posisi Mobil Lagi Macet Dihantam Dump Truk dari Belakang
Seperti menjaga jarak dan mencuci tangan. Memakai masker pun jadi kesulitan karena harus belajar dan beraktivitas di sekolah.
"Kemarin juga ada anak kelas X dan XI yang ditegur karena enggak pakai masker. Tapi mulai dibiasakan biar bisa terus belajar di sekolah," ucapnya.
Meski begitu, Silvani tak merasa terganggu dengan kondisi saat ini. Paling penting, ia bisa kembali belajar di sekolah dan bertemu teman-temannya.
"Suasana di sekolah itu bikin lebih semangat belajar. Mau enggak mau harus patuh protokol kesehatan. Guru juga selalu mengingatkan buat selalu pakai masker," katanya.
Salah seorang guru SMAN 30 Garut, Encep Mamay mengatakan ada beberapa siswanya yang pindah ke sekolah lain. Pasalnya tak ada kejelasan kapan sekolah kembali dibuka.
"Ada yang pindah ke sekolah terdekat karena sudah melakukan tatap muka sejak Juli. Mungkin karena enggak ada kepastian sekolah tatap mukanya kalau di sini," ujar Encep.
Bahkan sebagian siswanya ada yang ikut bekerja ke Jakarta bersama orang tuanya. PJJ di SMAN 30 Garut juga tak efektif karena terkendala sinyal internet.
Dari 30 siswa, hanya ada 11 siswa yang sering mengikuti pembelajaran secara daring. Pemberian izin tatap muka pun disambut baik orang tua agar anak-anaknya bisa kembali belajar.
Baca juga: Di Tengah Kebahagiaan Keluarga Sule, Teddy Muncul Minta agar Anaknya Diperhatikan, Singgung Harta
"Protokol kesehatan tetap kami ikuti. Fasilitas tempat cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan pembatasan siswa yang belajar di kelas sudah dilakukan," ucapnya.
Kecamatan Cihurip jadi salah satu daerah yang masuk zona hijau di Kabupaten Garut. Pihaknya pun terus melakukan antisipasi agar para siswa tak terpapar virus corona.
"Kami ingatkan agar mereka tak berkerumun. Selalu pakai masker dan cuci tangan. Dari Forkopincam juga selalu melakukan monitoring," ujarnya.