Breaking News

Wujud Jenazah Kiai Achmad Baidowi, Makamnya Ambruk, saat Kain Kafan Dibuka, Mayat Masih Utuh

Tribunjabar.id - Kondisi dan wujud jenazah Kiai Achmad Baidowi diketahui ketika makamnya dibuka. Jenazah Kiai Achmad Baidowi disebut masih utuh.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Giri
Tribun Madura/Hanggara Pratama
Wujud jenazah Kiai Achmad Baidowi yang disbeut utuh setelah tiga tahun dikubur di di Kabupaten Sampang 

TRIBUNJABAR.ID - Kondisi dan wujud jenazah Kiai Achmad Baidowi diketahui ketika makamnya dibuka.

Jenazah Kiai Achmad Baidowi disebut masih utuh bahkan mengeluarkan wangi.

KH Achmad Baidowi merupakan ulama yang berasal dari Dusun Banbalang, Desa Batoporo Barat, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang .

Baca juga: Satu Kantong Berisi Jenazah Utuh di RS Polri

Baca juga: Profil Mamah Dedeh yang Positif Covid-19, Anak Kiai yang Dikenal dengan Gaya Ceramah Ceplas-ceplos

Makam KH Achmad Baidowi berada di Kabupaten Sampang.

Ulama yang dekat dengan masyarakat itu dikuburkan di dekat masjid pada tiga tahun yang lalu.

Makam Achmad Baidowi ambruk, diduga karena hujan lebat dan kayu penahan tanah sudah lapuk.

Wujud jenazah Kiai Achmad Baidowi yang disbeut utuh setelah tiga tahun dikubur di di Kabupaten Sampang
Wujud jenazah Kiai Achmad Baidowi yang disbeut utuh setelah tiga tahun dikubur di di Kabupaten Sampang (Tribun Madura/Hanggara Pratama)

Kondisi cuaca setempat memang sedang diguyur hujan beberapa hari sebelumnya.

Dikutip dari Tribun Madura, kejadian ambruknya makan Achmad Baidowi terjadi pada Senin (23/11/2020) siang.

Ambruknya makam Pengasuh Madrasah Dakwatut Tauhid pada masa hidupnya itu diketahui pertama kali oleh putranya yakni, Kiai Sofyan Ahmad Putra saat hendak keluar masjid dan pada saat itu pascahujan deras.

Kiai Sofyan Ahmad Putra mengatakan, kemungkinan besar ambruknya makam almarhum karena dinding penutup mayat sudah rapuh.

"Saya mengetahuinya saat keluar masjid dan tiba-tiba kaget melihat makam Abah ambruk," ujarnya, Selasa (24/11/2020), dikutip Tribunjabar.id dari Tribun Madura.

"Kemarin tampak jelas ambruknya mas, karena kuburan Abah diletakkan tidak jau dari masji, tepatnya di sebelah selatan masjid," imbuhnya.

Mengetahui hal itu, pihaknya meminta tolong kepada masyarakat setempat untuk membenarkan kembali makam almarhum.

Kemudian, berinisiatif untuk mengganti kain kafan milik almarhum yang sudah tampak kotor dengan noda tanah dimana-mana.

Baca juga: INNALILLAHI, Kiai NU Idrus Makkawaru Wafat, Satu Jam Sebelumnya Sang Istri Meninggal

Baca juga: Kapolres Ciamis Minta Dukungan Para Kiai di Pesantren

"Untuk pergantian kain kafan langsung dilakukan di dalam kuburan tanpa mengangkat mayat ke atas kuburan," jelas Kiai Sofyan Ahmad Putra.

Sementara, warga setempat yang pada saat itu berada di lokasi Muhammad Da’i mengaku terkejut saat melihat kondisi mayat almarhum yang masih utuh.

Bahkan, menurutnya, mayat almarhum saat hendak diganti kain kafan beraroma wangi.

"Saya kaget selain kondisinya utuh, mayat almarhum juga wangi, saya terharu," ucapnya.

Menurutnya, semasa hidup almarhum KH Achmad Baidowi merupakan ulama kharismatik yang dikenal selalu mengajarkan nilai kebaikan di masa hidupnya.

"Saya berharap amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan surga-Nya," pungkasnya.

(Tribun Jabar)

Proses Pembusukan Manusia setelah Dikubur

Para peserta beradu kerapihan memasangkan kain kafan di lomba balap tobat yang diadakan di Pamulihan, Rabu (16/8/2017)
Para peserta beradu kerapihan memasangkan kain kafan di lomba balap tobat yang diadakan di Pamulihan, Rabu (16/8/2017) (seli andina miranti/tribun jabar)

Kematian menjadi hal yang pasti dirasakan bagi setiap makhluk hidup.

Tidak terkecuali manusia, hewan, maupun tumbuhan, akan merasakan mati.

Umumnya, manusia yang mengalami kematian akan dikubur jenazahnya.

Setelah itu, jenazah atau tubuh manusia akan menyatu di dalam tanah.

Di dalam tanah, tubuh manusia akan mengalami pembusukan.

Namun, pernahkah Anda membayangkan apa yang terjadi setelah seseorang dikubur?

Melansir dari Aftermath, ada empat tahapan yang dilalui tubuh saat mengalami pembusukan:

Tahap I : Autolysis

Setelah tubuh manusia meninggal dan dimakamkan di dalam liang lahat, tubuh akan membusuk dari dalam.

Sirkulasi darah telah berhenti, oksigen telah berhenti dan tubuh tidak bisa mengeluarkan kotorannya sendiri.

Ini menyebabkan membran dalam sel pecah dan ditandai dengan keluarnya ruam dan bahkan darah melalui lubang-lubang tubuh.

Enzim dari dalam sel akan 'menghancurkan' lapisan tubuh dari dalam ke luar.

Pada tahap ini, kulit akan lecet parah dan lapisan kulit akan melonggar.

Tahap II : Bloat / Menggembung bengkak

Sel yang bocor menyebabkan banyak gas terperangkap di dalam tubuh.

Senyawa itu mulai menghasilkan sulfur dan melepaskan bakteri sehingga terjadi perubahan warna kulit.

Karena gas itulah tubuh orang yang meninggal terlihat bengkak dan membesar.

Pada tahapan ini, belatung mulai keluar dan menggerogoti tubuh. Belatung akan membantu proses pembusukan sebesar 60%.

Ini menyebabkan bau busuk yang sangat menyengat.

Tahap III : Peluruhan aktif

Setelah belatung mulai bekerja memakan daging, kerusakan organ secara permanen telah dimulai.

Organ tubuh yang semula padat dan solid berubah menjadi lembek dan cair.
Otot, kulit, otak, dan jaringan organ dalam rusak dan membusuk sempurna pada tahapan ini.

Rambut juga mulai terurai rontok, namun belum ikut menghilang.

Jenazah kehilangan massa tubuh paling besar hingga menyisakan tulang belulang saja setelah tahapan ini.

Tahap IV : Pembusukan tulang

Hanya tersisa tulang belulang dan tengkorak saja di dalam liang lahat.

Tulang termasuk salah satu bagian tubuh yang cukup sulit membusuk.

Ini bisa memakan waktu beberapa tahun hingga tulang ikut hancur dan semua berubah menjadi debu.

Garis waktu pembusukan tubuh

24 - 72 jam setelah kematian mulai memasuki tahap I

3 - 5 hari setelah kematian, tubuh mulai bengkak dan darah keluar dari lubang-lubang tubuh.

8 - 10 hari setelah kematian, warna tubuh berubah dari hijau menjadi merah hingga hitam legam

Beberapa minggu setelah kematian, rambut rontok dan tulang belulang mulai terlihat.

Satu bulan setelah kematian, organ tubuh mulai lunak dan mencair.

Beberapa tahun setelah kematian, tulang mulai hancur dan semua hilang menjadi debu.

Cukup mengerikan, ya tahap pembusukan jenazah dalam liang lahat.

(Intisari Online)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved