Terungkap Reaksi Prabowo Subianto atas Ditangkapnya Edhy Prabowo, Beri Arahan Begini untuk Gerindra

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sudah mendapatkan laporan mengenai ditangkapnya salah satu kader Gerindra yang juga Menteri KKP, Edhy Prabowo.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sudah mendapatkan laporan mengenai ditangkapnya salah satu kader Gerindra yang juga Menteri KKP, Edhy Prabowo oleh KPK. 

TRIBUNJABAR.ID - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sudah mendapatkan laporan mengenai ditangkapnya salah satu kader Gerindra yang juga Menteri KKP, Edhy Prabowo oleh KPK.

Seperti diketahui, Edhy ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta sepulangnya dari Amerika Serikat, Rabu (25/11/2020) dini hari atas dugaan kasus ekspor benur.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Prabowo Subianto.

Dia juga mengatakan, Prabowo sudah memberikan arahan kepada Partai Gerindra terkait ditangkapnya Edhy Prabowo.

"Kami sudah melaporkan kepada Pak Ketua Umum kami. Arahan dari Ketua Umum untuk menunggu keterangan lebih lanjut informasi dari KPK," ujar Sufmi Dasco Ahmad, dikutip TribunJabar.id dari tayangan di channel YouTube Kompas TV.

Sufmi Dasco mengaku, pihaknya baru mendengar berita soal ditangkapnya Edhy Prabowo dari media massa saja, seperti dari media cetak, media online, hingga televisi.

Karena itu, dia mewakili Gerindra, belum bisa berkomentar terlalu jauh.

Pihaknya masih menunggu informasi yang lebih valid dari KPK mengenai hal tersebut.

"Kami masih menunggu informasi yang lebih valid dari KPK soal itu. Dan kami mohon rekan media bersabar untuk menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya.

Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Benur, Edhy Prabowo Kini Ditangkap KPK Atas Dugaan Kasus Ekspor Benur

Lebih lanjut Sufmi Dasco mengaku, pernah berkontak dengan Edhy Prabowo sebelum Menteri KKP itu berangkat ke Amerika Serikat.

Kendati begitu, dia tak tahu persis kapan kontak itu terjadi terakhir kali.

"Mungkin dua minggu yang lalu, saya lupa. Cuman bilang pamit saja mau ke Amerika," ujarnya.

Di sisi lain, ditangkapnya Edhy Prabowo juga mendapatkan komentar dari Arief Poyuono.

Seperti diketahui, Arief adalah mantan Wakil Ketua Partai Gerindra.

Arief kini justru menyinggung soal elektabilitas Partai Gerindra.

"Dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," kata Arief ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (25/11/2020), seperti dilansir Kompas.com dari Antara.

Baca juga: Pertolongan Prabowo Bangkitkan Menteri KKP Edhy Prabowo di Masa Lalu, Disekolahkan hingga Jadi Atlet

Lebih lanjut Arief mengatakan, ditangkapnya Edhy Prabowo menjadi tamparan keras untuk Prabowo Subianto.

Pasalnya, Edhy dan Prabowo dikenal sangat dekat.

Arief juga menyinggung bahwa Edhy menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan KPK.

"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Arief.

Prabowo, kata Arief, harusnya mengingatkan dan melarang kader dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk bisnis.

Di masa lalu, Menteri KKP Edhy Prabowo ditolong Prbaowo Subianto hingga disekolahkan dan menjadi atlet
Di masa lalu, Menteri KKP Edhy Prabowo ditolong Prbaowo Subianto hingga disekolahkan dan menjadi atlet (Kolase Tribun Jabar (Kompas.com))

Pasalnya, Prabowo selalu mencita-citakan Indonesia bersih dari KKN.

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga, tetapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ujar Arief.

Kini, Arief meminta agar Prabowo bertanggung jawab kepada pemilih Gerindra.

Gerindra dinilai tidak mampu menjaga kedisiplinan para kadernya yang justru bisa menghancurkan marwah partai.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, Edhy Prabowo ditangkap terkait dengan adanya dugaan korupsi dalam ekspor benur.

"Benar KPK menangkap berkait ekspor benur," kata Ghufron, saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Edhy Prabowo dan istrinya Iis Rosita Ditangkap KPK, Ini Respons DPD Gerindra Jabar

Menurut Ghufron, Edhy Prabowo ditangkap bersama sejumlah pihak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarganya.

"Tadi pagi (ditangkap) jam 01.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ujar Ghufron.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango juga membenarkan informasi penangkapan Edhy Prabowo.

"Benar, kami telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Baca juga: Masa Lalu Menteri KKP Edhy Prabowo, Hidupnya Diselamatkan Menhan Prabowo, Diberikan 2 Syarat

Nawawi mengaku belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait penangkapan Edhy tersebut.

"Maaf selebihnya nanti aja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," ujar Nawawi.

Ternyata, tim satuan tugas yang mencokok Eddy, istri, beserta pegawai KKP lainnya di Bandara Soekarno-Hatta pukul 01.23 WIB ialah penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan, saat ini Novel berserta tim masih bekerja.

"Teman-teman masih bekerja, kalau penangkapan kami timnya tidak banyak," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved