Awal Mula Banyak Warga Salopa Tasik Jadi Penambang Emas di Luar Jawa, Sudah Siap Bertaruh Nyawa

Ini awal mula banyak warga Salopa mengembara jadi penambang emas di luar Pulau Jawa.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Ilustrasi: Proses evakuasi penambang emas di Gunung Rosa, Garut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Warga Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, selain berprofesi sebagai petani juga banyak yang menjadi penambang emas di luar Pulau Jawa.

"Banyak warga di sini mengadu nasib di tambang-tambang emas di luar Pulau Jawa. Mereka tergiur untung besar," kata Camat Salopa, Fuad Abdul Azis, Senin (23/11/2020).

Warga pun, kata Fuad, mengetahui risiko besar menjadi penambang yakni bertaruh nyawa karena lokasi penambangan di dalam perut bumi.

Baca juga: Potret Transformasi Millen Cyrus dari Dulu Sampai Sekarang, Sempat Buat Ashanty Syok, Berubah Total

Baca juga: Siap Diburu, Mobil Murah Sitaan Ditjen Pajak Bogor, Toyota Avanza Cuma Rp 40 Jutaan, Innova Berapa?

"Seperti musibah yang menimpa sembilan warga Salopa di lokasi tambang emas Sungai Besar, Kotawaringin Barat, Kalteng, mereka sudah menyadari risikonya," kata Fuad.

Eka (37), warga Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, mengatakan, warga asal Salopa saat ini banyak yang bekerja menjadi penambang emas tradisional di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, bahkan Papua.

"Mereka tergiur keuntungam besar dan menjadi kaya raya di kampung. Yang bernasib baik bisa membangun rumah, beli tanah hingga mobil," kata Eka.

Namun tak sedikit pula yang malah gagal dan untuk pulang saja terpaksa dikirimi ongkos dari keluarga di kampung.

"Tapi rata-rata tergiur keuntungan besar. Mereka siap dengan risiko taruhan nyawa, karena harus masuk lorong-lorong dengan kedalaman puluhan meter," ujar Eka yang juga pernah menekuni penambang emas rakyat.

Seperti yang dialami 10 warga Kabupaten Tasikmalaya, yang terdiri dari sembilan keluarga asal Kecamatan Salopa dan satu dari Tanjungjaya.

Mereka tertimbun longsor saat berada di dalam lorong perut bumi dengan kedalaman sekitat 65 meter.

Hingga kini baru tiga yang ditemukan dan sudah tak bernyawa.

Baca juga: Pemain Jebolan Diklat Persib Kuasai Timnas, Ini Rahasia Sang Pelatih yang Merintis Diklat Persib

Baca juga: Tragis, Baru Sebulan Nikah, Istri Usia 14 Tahun Meninggal, Ternyata Begini Perlakuan Suaminya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved