Pelepasan Bayi Penyu di Ujung Genteng Sukabumi, Wisata Edukasi Tematik Nusantara Adventure
Anisa Fadilla, mahasiswi Sekolah Tinggi Periwisata Bandung (STPB) tak menyangka mendapat kesempatan melepas tukik
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anisa Fadilla, mahasiswi Sekolah Tinggi Periwisata Bandung (STPB) tak menyangka mendapat kesempatan melepas tukik atau bayi penyu dipenangkaran konservasi penyu Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi, Kamis (19/11/2020).
Wisata edukasi penyu ini merupakan bagian dari kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam program Wisata Edukasi Tematik Nusantara Adventure in West Java.
Kegiatan yang melibatkan sejumlah mahasiswa, duta pariwisata serta kominitas ini mengkampanyekan protokol kesehatan dan penerapan Cleanliness, Healthy, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) di sejumlah tempat wisata tematik di tiga daerah yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung.
"Senang, soalnya aku juga kuliah di bidang pariwisata jadi tahu bagaimana proses pelepasliaran tukik. Ini pengalaman pertama," ujar Annisa, saat ditemui dipenangkaran konservasi penyu Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Yena Iskandar Masoem Mengaku Banyak Terima Keluhan soal Kartu Tani di Kabupaten Bandung
Annisa mengaku, protokol kesehatan dan CHSE dipenangkaran konservasi penyu Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi sudah diterapkan dengan baik, sehingga Ia bisa tenang mengamati bagaimana proses tukik mulai dari telor hingga dilepaskan ke pantai.
"Sudah tidak khawatir lagi wisata karena menurut aku ini sudah diterpakan, tadi juga kita juga wajib memakai masker, mencuci tangan dan dicek suhu," katanya.
Ayi Juansyah, petugas penetasan tukik, mengatakan dalam satu hari biasanya ada 90 sampai 150 tukik yang dilepaskan ke pantai.
"Telur tukik 80 persen pasti menetas. Jadi,
telornya dipantai terus dipindahkan ke sini (penangkaran) sampai menetas," unar Ayi.
Baca juga: Kurnia Agustina Bicara tentang Kaum Disabilitas, Begini Programnya jika jadi Bupati Bandung
Setelah menetas, tukik kemudian di karantina selama satu hari sebelum akhirnya dilepaskan ke pantai.
Selama pandemi, kata dia, proses pelepasan tukik tetap berjalan, hanya saja tidak menerima wisatawan seperti biasa.
"Kita sempat tutup untuk kunjungan dan mulai dibuka lagi sejak Juli 2020. Sekarang sudah mulai ramai lagi," katanya.