Penanganan Virus Corona

19 Pasien Covid-19 di Kota Cirebon Masuk Waiting List Isolasi di Hotel, Tak Mau di Gedung BKKBN

Sedikitnya 19 pasien positif Covid-19 di Kota Cirebon masuk waiting list untuk menjalani isolasi mandiri di hotel y

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
19 Pasien Covid-19 di Kota Cirebon Masuk Waiting List Isolasi di Hotel, Tak Mau Isolasi di Gedung BKKBN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sedikitnya 19 pasien positif Covid-19 di Kota Cirebon masuk waiting list untuk menjalani isolasi mandiri di hotel yang disiapkan Pemkot Cirebon.

Padahal, Pemkot Cirebon menyiapkan tiga tempat isolasi bagi pasien yang terpapar Covid-19, khususnya kasus konfirmasi tanpa gejala.

Di antaranya, Hotel Ono's dan Hotel Langensari di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, serta Gedung Diklat BKKBN di Jalan Sudharsono, Kota Cirebon.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, mengatakan, 19 pasien itu ingin menjalani isolasi di Hotel Ono's dan Hotel Langensari.

Namun, menurut dia, saat ini seluruh kamar yang disewa Pemkot Cirebon di dua hotel tersebut penuh.

"Mereka masih menunggu masuk hotel, karena sekarang penuh," ujar Edy Sugiarto kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (14/11/2020).

Ia mengatakan, 19 pasien tersebut enggan ditempatkan lokasi lainnya yang disiapkan Pemkot Cirebon, yakni Gedung Diklat BKKBN.

Padahal, dokter yang bertugas di tempat itu sudah siap untuk merawat pasien Covid-19 hingga sembuh.

Pasien yang menjalani isolasi di hotel maupun Gedung Diklat BKKBN juga mendapatkan fasilitas yang sama.

"Setiap harinya pasien akan mendapatkan makan tiga kali dan snack dua kali," kata Edy Sugiarto.

Selain itu, tim dokter dan perawat juga bergantian menjaga seluruh pasien yang menjalani isolasi di tiga lokasi tersebut.

Ia menyampaikan, di Gedung Diklat BKKBN terdapat 40 bed untuk pasien Covid-19 yang ingin menjalani isolasi.

Sementara di Hotel Ono's terdapat 104 tempat tidur dan Hotel Langensari 46 tempat tidur.

"19 orang ini masih isolasi mandiri di rumah sambil menunggu ada kamar kosong di hotel," ujar Edy Sugiarto.

Baca juga: Waspada, Panji Petualang Sebut Akhir Tahun Musim Ular Keluar Sarang, di Bandung Sudah Terjadi

Pasien Positif Covid-19 Ingin Dirawat di Hotel, Tak Mau di Gedung BKKBN

Pasien positif Covid-19 di Kota Cirebon masih menunggu giliran untuk menjalani isolasi di dua hotel yang disiapkan Pemkot Cirebon.

Padahal, terdapat Gedung Diklat BKKBN yang juga disiapkan Pemkot Cirebon bagi pasien kasus konfirmasi tanpa gejala menjalani isolasi.

Diketahui, hingga kini gedung yang berada di Jalan Sudharsono, Kota Cirebon, itu belum ditempati pasien Covid-19 untuk menjalani isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, mengatakan, rata-rata pasien Covid-19 ingin menjalani isolasi di hotel.

Sebab, mereka dapat menikmati fasilitas hotel dari mulai kamar yang dilengkapi AC, televisi kabel, jaringan internet, kamar mandi yang dilengkapi pemanas, dan lainnya.

"Kenyamanan yang didapatkan selama isolasi di hotel itu mungkin menyebar," kata Edy Sugiarto kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (14/11/2020).

Karenanya, terdapat 19 pasien yang masuk waiting list untuk menjalani isolasi di Hotel Langensari dan Hotel Ono's yang telah disewa Pemkot Cirebon hingga Desember 2020.

Ia mengatakan, telah menyarankan agar pasien yang masih daftar tunggu untuk menjalani isolasi di Gedung Diklat BKKBN.

Namun, mereka enggan melakukannya dan memilih untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu ada kamar hotel yang kosong.

Edy memastikan 104 tempat tidur di Hotel Ono's dan 46 tempat tidur di Hotel Langensari sudah penuh terisi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi.

"Tim dokter dan perawat juga sudah siap di Gedung Diklat BKKBN, tapi pasien menginginkan isolasi di hotel," ujar Edy Sugiarto. 

Baca juga: Fakta Pernikahan Anak Habib Rizieq Najwa Shihab, Begini Penampakan Tendanya, 1.000 Jemaah Datang

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).

Bersama-kita lawan virus corona.
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved