Penanganan Virus Corona
Uji Vaksin Covid-19. Guru Besar Unpad Pastikan Tak Ada Relawan Alami Efek Samping Berat
Sejauh ini dari hasil uji klinis I dan II tidak menimbulkan efek samping berat pada 1.620 relawan.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hingga saat ini uji klinis fase III vaksin Covid-19 Sinovac masih berlangsung di Bandung.
Diharapkan uji klinis bisa berjalan sesuai harapan sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19.
Vaksin juga menjadi harapan banyak orang di dunia termasuk Indonesia agar pandemi ini segera berakhir.
Baca juga: Kinerja Perdagangan Indonesia Tetap Terjaga di Tengah Pandemi
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita mengungkap, sejauh ini dari hasil uji klinis I dan II tidak menimbulkan efek samping berat pada 1.620 relawan.
Hal itu diungkapnya dalam diskusi virtual, Senin malam (9/11/2020).
Cissy mengatakan, laporan yang diterima dari relawan adalah hanya mengalami efek samping ringan seperti demam, kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan, maupun pusing.
Baca juga: Ridwan Kamil Klaim Angka Covid-19 di Tempat Wisata Rendah, Protokol Kesehatan Diterapkan
"Tidak ada yang apa namanya efek samping berat, hanya ada panas, dingin, demam tetapi tidak ada yang sampai relawan itu harus dibawa ke rumah sakit. Relawan yang dilaporkan yang ringan-ringan, hanya demam kemudian merah bengkak," jelas Ketua Satgas Imunisasi IDAI dan Ketua Pokja Vaksinasi Peralmuni.
Cissy meminta, agar masyarakat dapat menerima informasi yang benar dan jelas terkait vaksin.
Ia menyebut, jika hasil uji klinik I dan II menunjukan hasil yang tidak baik maka tidak akan ada fase uji klinik III.
Baca juga: Wow, Catat Rekor Terbaru, Kasus Positif Covid-19 di Dunia Sudah Lebih Dari 50 Juta
"Masa seluruh dunia menunggu vaksin kalau tidak aman dan mencelakakan. Memang ada yang distop dua kali di luar negeri tapi karena peradangan di tulang belakang tapi ternyata itu tidak ada hubungannya dengan vaksin. Vaksin itu distop sebentar kemudian dilanjutkan lagi kemudian di Brazil itu juga ada yang meninggal tapi ternyata dia bukan yang mendapat vaksin," ungkap dia.
Catatan redaksi;
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.