Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu Minta Pertamina Akui Ceceran Dugaan Minyak Mentah di Pantai Ini

Harus ada pihak yang bertanggungjawab dan segera melakukan upaya agar kejadian ini tidak terulang untuk kali ketiga.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Ceceran hitam yang diduga crude oil atau minyak mentah yang mencemari objek wisata Pantai Balongan Indah, Sabtu (7/11/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID INDRAMAYU - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) mendesak agar PT Pertamina (Persero) mengakui kepemilikan ceceran minyak hitam yang diduga crude oil atau minyak mentah.

Ceceran minyak hitam tersebut banyak tercecer di sepanjang bibir objek wisata Pantai Balongan Indah di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (7/11/2020).

Terlebih, kejadian ini bukan kali pertama. Pada Oktober 2020 kemarin, ceceran minyak hitam juga terjadi di lokasi setempat dan di Pantai Karangsong Indramayu.

Ketua APPI, Akso Surya Darmawangsa mengatakan, harus ada pihak yang bertanggungjawab dan segera melakukan upaya agar kejadian ini tidak terulang untuk kali ketiga.

Baca juga: Ceceran Hitam Diduga Minyak Mentah Kembali Cemari Objek Wisata Pantai Indramayu, Sudah Kali Kedua

"Kejadian limbah ini sudah 2 kali dengan hari ini dan itu sampai saat ini belum ada yang mengaku, belum ada bertuanlah limbahnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

APPI juga menilai tidak ada keseriusan baik yang dilakukan oleh PT Pertamina maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyikapi persoalan tersebut.

Padahal, menurut Akso Surya Darmawangsa, selain mencemari lingkungan, ceceran minyak itu juga mengancam pariwisata di Pantai Balongan Indah.

Apabila tidak disikapi serius, pihaknya akan membawa persoalan itu ke ranah hukum.

Akso Surya Darmawangsa yang sekaligus merupakan Ketua Pengelola Pantai Balongan Indah berharap, ada itikad baik dari PT Pertamina dengan mengakui ceceran minyak tersebut.

"Harapan saya dari APPI terkait limbah ini, segera mengaku bahwa ini adalah limbah kami, baik itu Pertamina yang ada di wilayah Balongan karena ada keterkaitan dengan mengeluarkan limbah sembarangan, ini harus mengaku segera," ujar dia.

Sementara itu, Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna mengatakan, belum diketahui secara pasti asal usul dan penyebab ceceran minyak hitam itu berasal.

Termasuk pihak yang harus bertanggungjawab. Jenis minyak yang tercecer ini harus dilakukan uji laboratorium lebih dahulu untuk menentukan jenis minyaknya.

Karena masing-masing unit perusahaan PT Pertamina memiliki sumber pasokan minyak yang berbeda satu sama lain.

Ia juga menyebut, ceceran minyak hitam tersebut belum bisa dipastikan apakah merupakan crude oil atau bukan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved