Penanganan Virus Corona
Wapres Tunggu Laporan, MUI Berangkat Ke China, Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat berhati-hati untuk urusan vaksin Covid-19
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah masih terus mengupayakan pengadaan vaksin Covid-19, dan kali ini terkait kehalalan vaksin tersebut, tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) berangkat ke China.
Keberangkatan MUI ke China untuk memastikan kehalalan vaksin Covid-19.
Baca juga: Update Covid-19 di Majalengka, Kasus Pasien Positif Kembali Bertambah
Dikutip dari Tribunnews, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat berhati-hati untuk urusan vaksin Covid-19.
Kehati-hatian ini berlaku untuk vaksin covid-19 yang diimpor dari berbagai negara maupun yang dibuat sendiri, terlebih soal kehalalan vaksin tersebut.
Baca juga: Masyarakat yang Dinyatakan Reaktif Hasil Rapid Test, Diminta untuk Tak Panik, Belum Tentu Positif
Adapun kini, Wapres tengah menunggu laporan dari MUI yang berangkat ke Cina.
"Ini masalah yang cukup rawan. Kalau kita tidak hati-hati, maka akan lebih baik kalau MUI itu betul-betul berhati-hati di dalam menyampaikan persoalan ini, verifikasi juga harus pasti betul, tingkat kehalalan seperti apa dan seterusnya, sehingga sampai sekarang Wapres juga sedang menunggu," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Nakes Puskesmas Plered Cirebon Terpapar Covid-19, Kadinkes Ingatkan Masyarakat Disiplin 3 M
Meski demikian, Masduki belum tahu pasti kapan MUI akan melapor kepada Wapres.
"Kalau sudah selesai pasti akan dilaporkan. Kalau sudah selesai dan sudah siap proses verifikasinya akan dilaporkan," katanya.
Baca juga: Pesantren Bisa Belajar Online Lewat Tol Langit, Satu di Antara Solusi Putus Penyebaran Covid-19
Dia menyebut kerja MUI untuk urusan kehalalan vaksin ini tidak sederhana.
Tim fatwa yang ikut berangkat ke Cina, akan lebih dulu mengadakan sidang fatwa bersama komisi fatwa.
Baca juga: KABAR BURUK buat Real Madrid Jelang Lawan Valencia, Eden Hazard dan Casemiro Positif Covid-19
"Nah itu namanya tim verifikasi juga akan melaporkan ke LPPOM. Jadi ini memang prosesnya panjang dan tidak mungkin juga kita tidak berkoordinasi dengan pemerintah. Pasti akan dilaporkan ke Wapres, kapan pemerintah akan mengeluarkan itu kita akan berkonsultasi dengan MUI terkait kehalalan," katanya.
Dirinya juga mengatakan pemerintah tak ingin masyarakat terjebak dalam hoaks soal kehalalan vaksin ini, dengan cara mempelesetkan pernyataan-pernyataan tertentu.
Baca juga: Guru SD dan Paud Positif Covid-19, Bupati Garut Pastikan Penyebaran Bukan Saat KBM, Tapi Dari Ini
"Maka kerja sama pemerintah dan MU agar masyarakat persepsinya sama sehingga dengan demikian ketika vaksinasi nasional dimulai sudah gak ada lagi keraguan atau pertanyaan soal kehalalan vaksin," pungkasnya.
Catatan redaksi;
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Baca juga: Hadapi Ancaman Krisis, Invetasi Tepat Bisa Jadi Pilihan, Ini Tips Investasi Saat Pandemi Covid-19
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.