Rasakan Guncangan Besar Gempa M5.2 Banten, Warga Kampung Adat Sukabumi Panik Takut Longsor
Warga Kampung Garehong dan Kampung Cimapag, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, (Kampung Adat)
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ichsan
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Warga Kampung Garehong dan Kampung Cimapag, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, (Kampung Adat) Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat panik rasakan guncangan gempa bumi Banten M5.2, Kamis (5/11/2020).
Salah seorang warga, Ivan Sopiandi (24) mengaku panik saat gempa terjadi, ia pun sempat lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri karena takut terjadi kerusakan.
"Gempa lumayan menggelegar, saya juga panik, hampir semua (warga, red) panik," kata Ivan kepada Tribunjabar.id via telepon.
Baca juga: Warga Pagelaran Cianjur Selatan Antusias Ada Program 1.000 KM Jalan Beton
Ivan mengatakan, warga panik karena takut bencana longsor yang terjadi dua tahun silam yang meluluh lantahkan puluhan rumah dan menyebabkan puluhan jiwa meninggal dunia kembali terjadi.
"Ada ketakutan longsor, terutama yang di Cimapag," ujarnya.
Ivan menuturkan, tidak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut dan warga pun kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
"Alhamdulillah tidak ada kerusakan, mudah-mudahan tidak ada bencana," ucapnya.
Selain warga kampung adat, warga diluar kampung adat pun juga merasakan gempa bumi tersebut.
"Saya lagi tidur, gak tahu tempat tidur tiba-tiba goyang, langsung lari keluar ternyata gempa. Guncangannya lumayan besar," kata Rahma (26), warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu melalui sambungan telepon.
Baca juga: Bisa Bikin Fan Manchester United Banting TV, Gini Doang Nih Grup Neraka Trending Topic di Twitter
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M5.2 ini terletak pada koordinat 7,54 LS dan 106,01 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 72 km arah Barat Daya Bayah, Lebak, Banten pada kedalaman 30 km.