Ngeri, Sakit Pilek Hingga 5 Tahun, Saat CT Scan Pria Ini Idap Penyakit Mematikan, Jangan Sepelakan

Seseorang harus lebih waspada bila pilek tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu lama, apalagi pilek menahun

Editor: Siti Fatimah
Alodokter
ILUSTRASI 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Pilek kerap dianggap sebagai penyakit biasa yang bisa mengenai siapa saja, karena itu ketika seseorang terkena peyakit ini cukup diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas.

Namun seharusnya seseorang harus lebih waspada bila pilek tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu lama, apalagi pilek menahun.

Seperti yang dialami pria ini.

Baca juga: Gejala Flu Biasa dan Covid-19 Mirip, Jadi Bikin Parno, Ini Cara Membedakan dan Mencegahnya

Ia sakit pilek sudah lima tahun namun tak kunjung sembuh, namun ia kaget begitu melakukan CT scan.

Dikutip dari IntisariOnline,  bagaimana pun kita tetap harus waspada bila tubuh memberikan gejala-gejala penyakit  tertentu, meski itu penyakit ringan.

Seperti pilek, yang kita ketahui penyakit ringan dan kebanyakan orang pun mengalaminya terutama pada saat cuaca tertentu.

Tapi, bila penyakit ringan seperti pilek yang tak kunjung sembuh, tentunya Anda harus waspada.

Meskipun Anda pikir tidak berbahaya, tapi pasti Anda risih menderita penyakit ini terus-menerus.

Meski demikian, seorang pria asal Carolina Utara ini.

Baca juga: Mengenal Flu Babi atau Swine Influenza, dari Apa Saja Gejala yang Dialami serta Cara Pengobatannya

Sebab ia memiliki penyakit pilek yang secara umum berbeda.

Melansir Dailymail.co.uk pada Selasa (20/11/2018), pria yang diketahui bernama Greg Phillpotts ini mengalami penyakit pilek yang tak kunjung sembuh selama 5 tahun terakhir.

Setelah ia memeriksakan penyakitnya, dokter memberitahu bahwa ia menderita penyakit yang cukup selama ini.

Menurut keterangan dokter, Greg memiliki lubang selaput yang mengelilingi otaknya.

Jika dia menunggu lebih lama untuk mengobatinya, hal itu bisa mengakibatkan infeksi otak.

Dan hal tersebut dapat membunuhnya.

Pada Februari lalu, ia bertemu dengan Dr. Alfred Iloreta, seorang otolaryngologist di Mount Sinai Hospital di New York City.

Baca juga: Mulai Musim Hujan, Yuk Cegah Flu dan Pilek dengan Enam Cara Berikut

Dr Iloreta memberi tahu Greg bahwa dia tidak memiliki alergi, melainkan kebocoran cairan tulang belakang otak.

"Ini kebocoran cairan yang mengelilingi otak untuk meredamnya terutama untuk melindunginya dari shock atau trauma atau semacamnya," kata Iloreta kepada WTVD. 

Kebocoran terjadi baik dari lubang di tulang tengkorak atau robekan pada selaput yang mengelilingi otak, menghasilkan cairan yang mengalir dari telinga atau hidung.

Pasien dengan kebocoran cairan tulang belakang otak biasanya memiliki drainase yang jernih dan berair dari salah satu telinga atau lubang hidung.

Gejala yang sering menyertai kebocoran tersebutm, termasuk sakit kepala, perubahan penglihatan dan kehilangan pendengaran.

"Kadang-kadang ketika Anda memiliki kebocoran cairan ini dari otak, itu dapat berevolusi menjadi apa yang kita sebut infeksi menaik." kata Dr Iloreta.

Baca juga: Bunuh 50 Juta Orang, Daya Tular Flu Spanyol 3 Orang, Kalau Virus Corona Penyebab Covid-19 Berapa?

 "Pada saat itu, bakteri dapat melakukan perjalanan dari hidung ke otak yang mengakibatkan meningitis," tambahnya.

Menurut pakar Kesehatan, kebocoran ini mempengaruhi lima dari setiap 100.000 pasien, tidak termasuk kebocoran yang disebabkan oleh trauma.

Sementara banyak kebocoran dapat sembuh sendiri dan hanya membutuhkan pasien yang sedang beristirahat, dan lainny membutuhkan perawatan yang kurang konservatif.

Dokter dapat menggunakan endoskopi hidung untuk melakukan operasi minimal invasif atau patch darah epidural.

Tambalan itu melibatkan darah pasien sendiri yang disuntikkan ke sumsum tulang belakang.

Darah itu nantinya akan membentuk gumpalan yang 'menutup' lubang di mana ada cairan bocor.

Dr Iloreta memutuskan untuk melakukan operasi minimal invasif di mana flap jaringan dari tubuh Greg yang digunakan untuk menambal lubang itu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved