Jenny's Herbal Bertransformasi di Masa Pandemi Covid-19, Tadinya Hanya Produksi Sabun Kecantikan

Di workshop yang berlokasi di Jalan Prabayaksa Nomor 4, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Yenny membuat sendiri sabun kecantikan dan minuman herbal

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
Tribuncirebon.com/ Ahmad Imam Baehaqi
Yenny Yuly Prayogo menunjukkan produk sabun dan minuman herbal buatannya di workshop Jenny's Herbal Jalan Prabayaksa Nomor 4, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (27/10/2020). 

Yenny juga bercerita awal mula membuat sabun kecantikan yang mengusung nama Jenny's Nature Skincare berawal dari kulit kering anak keduanya. Sebagai ibu, ia merasa khawatir melihat kondisi kulit anaknya yang kering.

Warga Jalan Garuda, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, itu berupaya mencari cara untuk mengatasi hal tersebut. Ia pun mencoba membuat sendiri sabun herbal agar kulit anaknya tidak kering.

Hingga ia pun membeli beberapa bahan untuk membuat sabun herbal, di antaranya minyak zaitun, minyak kelapa, dan lainnya. Tak disangka, sabun buatannya itu bisa mengubah kulit anaknya tidak kering.

"Anak saya juga enggak merasakan efek samping apapun, dan itu kejadian kira-kira empat tahun lalu. Saya baru mulai menjual sabun ini 2017," ujar Yenny Yuly Prayogo.

Bentuk sabun buatan Yenny juga tampak seperti kue. Dari mulai brownies, kue lapis, permen, bahkan hingga kue tradisional. Jika tidak benar-benar diperhatikan, maka Anda akan mengira sabun herbal itu merupakan kue sesungguhnya.

Ia memilih bentuk sabun herbal yang tidak biasa itu karena mencintai seni. Bahkan, beberapa produk sabun herbal Yenny juga ada yang dibuat menggunakan teknik decopath.

Karenanya, Yenny menganggap bisnis yang ditekuninya itu sebagai wadah penyaluran kecintaannya akan seni. Seluruh proses pembuatan sabun itu dikerjakan di salah satu ruangan workshop miliknya.

Puluhan botol minyak zaitun tampak berjejer di meja kecil berukuran kira-kira 1 x 1 meter. Sebuah rak setinggi kira-kira 1,5 meter berada persis di sisi kanan meja tersebut.

Di dalamnya terdapat madu, kopi, susu, dan pewarna makanan yang digunakan untuk membuat sabun herbal. Di workshop itupun Yenny membuat minuman herbal dan hand sanitizer.

Rempah-rempah kering terlihat dikemas dalam botol berbagai ukuran. Selain itu, terdapat minibar kecil sehingga bisa memilih sendiri bahan yang digunakan untuk minuman herbal tersebut.

"Ada saja yang datang ke sini dan meracik minumannya sendiri. Bahan-bahan pembuatan minuman ini dipakai juga untuk sabun. Kalau untuk sabun setelah dikeringkan digrinder hingga jadi bubuk, sehingga sabun ini juga aman karena alami," ujar Yenny Yuly Prayogo.

Di workshop itupun terdapat rak yang digunakan untuk menyimpan sabun yang sudah jadi. Namun, menurut Yenny, sebelum bisa digunakan sabun itu harus didiamkan selama kira-kira 2 minggu untuk menghilangkan kadar airnya.

Yenny mewanti-wanti agar sabun herbal buatannya itu tidak dimakan meski dibuat menggunakan bahan makanan asli. Pasalnya, menurut dia, sabun buatannya aman dalam artian digunakan untuk kebersihan dan perawatan tubuh, bukan dimakan.

Saat ini, produk Jenny's Nature Skin Care memiliki 12 varian sabun herbal. Masing-masing varian juga memiliki khasiat berbeda, tergantung bahan pembuatnya. Rata-rata sabun herbal itu bermanfaat untuk mengatasi masalah kulit dan kecantikan.

Yenny biasa menjual sabun herbal itu perpaket berisi 10 buah seharga Rp 250 ribu. Selain dijual di Cirebon, ia juga bisa melayani pembelian luar kota yang akan dikirim melalui jasa pengiriman barang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved