Debat Terbuka Pilkada

Semua Pasangan Cabup Mengaku Siap Debat Terbuka Pilkada Kabupaten Bandung Sore Ini, Live iNews TV

Tiga kandidat pasangan bupati dan wakil bupati Bandung akan mengikuti debat terbuka untuk pertama kalinya, Sabtu (31/10/2020).

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR / M SYARIF ABDUSSALAM
POSTER DAN PAMFLET -- Hampir dua juta lembar poster dan pamflet sebagai alat kampanye dibagikan KPU Kabupaten Bandung kepada tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung, Selasa (15/9/2015). 

TRIBUNJABAR.ID - Tiga kandidat pasangan bupati dan wakil bupati Bandung akan mengikuti debat terbuka untuk pertama kalinya, Sabtu (31/10/2020).

Debat digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung di Kopo Square, Margahayu, Kabupaten Bandung, pukul 14.30. Rencananya, debat akan disiarkan secara langsung oleh iNews TV.

Pasangan nomor urut 1, Kurnia Agustina dan Usman Sayogi, mengaku tak melakukan persiapan khusus untuk debat terbuka ini.

Menurut Dadang Rusdiana, juru bicara Kurnia Agustina-Usman Sayogi, pasangan Nia-Usman hanya menyamakan cara pandang mereka terhadap isu-isu strategis.

"Kami optimistis Teh Nia punya pengalaman mendampingi Dadang M Naser selama sepuluh tahun (menjadi Bupati Bandung), baik sebagai ketua tim penggerak PKK maupun sebagai ketua di berbagai organisasi," kata Darus, panggilan akrab Dadang Rusdiana.

Teh Nia, kata Darus, sangat memahami detail berbagai persoalan dan solusi-solusinya.

"Teh Nia sudah sangat mumpuni. Adapun Kang Usman dengan pengalaman panjang di birokrasi, saya kira persoalan-persoalan yang nanti disampaikan oleh panelis itu bukan hal baru bagi Kang Usman. Jadi tak ada persiapan khusus, kami koordinasi saja," ujarnya.

"Kami sangat siap," kata Darus.

Calon bupati Bandung nomor urut 2, Yena Iskandar Ma'soem, yang berpasangan dengan legenda Persib, Atep, mengatakan telah mempersiapkan berbagai hal yang akan mereka sampaikan dalam debat nanti.

"Sebagian di antaranya dari pengalaman kami selama blusukan di lapangan. Temuan di lapangan, aturan, dan seharusnya bagaimana, itu yang jadi bekal saya di debat nanti," ujar Yena saat dihubungi melalui telepon, Jumat (30/10/2020).

Yena mengatakan, selama debat nanti, ia akan memberikan pemaparan yang dimengerti masyarakat, yang membumi, dan kontekstual.

"Yang pasti, bakal berbeda dibanding kandidat lain," ujarnya.

Tarya Witarsa dari tim pemenangan pasangan nomor urut 3, Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan, mengatakan, pasangan Dadang-Sahrul sudah siap untuk menghadapi kadidat bupati dan wakil bupati lainnya dalam debat terbuka Sabtu ini.

"Alhamdulillah, cabup dan cawabup dari paslon nomor 3 dalam kondisi fit, baik secara fisik maupun mental untuk debat terbuka besok," kata Tarya.

Tarya mengatakan keluarga dan tim sukses selalu mendukung dan mendoakan Dadang-Sahrul.

"Seluruh keluarga dan timses juga sudah melakukan persiapan beberapa hari sebelum hari H untuk memaksimalkan performance menghadapi kegiatan debat publik," ujarnya.

Lima Segmen

Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya, mengatakan tema yang diambil dalam debat terbuka yang pertama adalah peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Materi debat, kata Agus, disusun oleh para pakar dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung, antara lain Prof Karim dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Ulfiah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, dan seorang lagi dari Universitas Padjadjaran.

"Kami sudah berdiskusi dan sudah menentukan pertanyaan untuk disampaikan moderator kepada pasangan calon," kata Agus saat ditemui di kantor KPU Kabupaten Bandung di Soreang, kemarin.

Agus mengatakan, debat dibagi dalam lima segmen. Segmen pertama pembukaan dan dilanjutkan dengan segmen kedua penyampaian visi dan misi oleh setiap pasangan calon.

"Kemudian segmen ketiga pertanyaan dari moderator kepada semua pasangan calon. Segmen keempat tanya-jawab antarpasangan calon. Segmen kelima closing statement," ujarnya.

Agus mengatakan KPU Kabupaten Bandung akan memastikan bahwa penyelenggaraan debat ini memenuhi protokol kesehatan.

"Oleh karena itu, sesuai dengan regulasi, kami membatasi jumlah peserta yang hadir. Tentu saja masih jauh dari ketentuan (maksimal) kapasitas ruangan. Jadi yang akan hadir di ruang debat adalah pasangan calon, tim kampanye sebanyak 12 orang, liaison officer 6 orang, kemudian Bawaslu, perwakilan media massa, serta kru dan panitia," ujarnya.

"Dengan segala hormat, KPU tidak mengundnag Forkopimda, SKPD, dan pihak lainnya untuk hadir. Kami mempersilakan untuk mengikuti debat ini melalui siaran langsung di televisi."

Agus juga meminta para calon untuk tak membawa massa pendukung pada debat nanti.

"Di luar yang sudah kami sebutkan tadi tidak dapat hadir, apalagi masuk ke ruangan debat," ujarnya.

Pilkada 2020 digelar serentak di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota pada 9 Desember nanti.

Di Jabar, pilkada digelar di delapan daerah.

Selain di Kabupaten Bandung, pilkada juga digelar di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Depok.

Sebanyak 25 pasangan calon kepala daerah ikut serta dalam kontestasi. (lutfi ahmad mauludin/mega nugraha)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved