Ubahlaku

Awalnya Hanya Ngga Doyan Makan, Pria Ini Positif Covid-19 Gara-gara Ini, Bisa Jadi Pelajaran

Penularan Covid-19 bisa terjadi dimana saja, bahkan rajin menggunakan masker juga bisa tertular karena itu perlu dibarengi dengan rajin cuci tangan

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
istimewa
ilustrasi-warga positif Covid-19 dijemput ambulans 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Sejak pandemi Covid-19, Irun (45) warga Jakarta mengaku selalu berupaya mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Namun lelaki yang bekerja sebagai karyawan swasta ini tidak pernah menyangka kalau dirinya bisa terserang virus corona.

"Saya sering lihat di televisi, dan berita-berita tentang virus corona, termasuk orang yang terinfeksi. Tapi pas mengalami sendiri, awalnya seperti ngga percaya, ngga nyangka aja, kok saya bisa kena (positif Covid-19)," kata Irun kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Lawan Corona Virus, Satgas Covid-19 Luncurkan Inovasi Baru

Ia menuturkan, awal terinfeksi Covid-19 sekitar bulan Agustus 2020.

Saat itu ia mengalami demam dan tidak doyan makan.

Karena hidup sendiri di Jakarta, ia memutuskan untuk pulang kampung menemui istri dan anaknya di Kebumen.

"Saya pengen mudik karena kalau sakit seperti itu ngga ada yang ngurus saya, kalau mudik ada istri yang bantu," kata ayah dua anak ini.

Sesampainya di kampung halaman, pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini ternyata tidak juga reda demannya. Bukan hanya itu, batuj yang dialaminya juga makin menjadi.

Setiap makan baru satu dua suap, ia merasakan mual seperti mau muntah hingga ia jadi sama sekali malas makan.

Baca juga: Terus Tingkatkan Disiplin, Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Sudah Capai 82,1 Persen

Meski asli warga sana, namun ia tetap dinyatakan sebagai pendatang dari luar kota.

Ia pun memutuskan untuk berobat ke rumah sakit dan melakukan swab test.

Saat awal pemeriksaan, ia diperbolehkan pulang sambil menuggu hasil swab test.

Ternyata, hanya berselang beberapa hari, ia dijemput ambulans rumah sakit daerah, ternyata hasil swab test menyatakan ia positif Covid-19.

Ia pun harus menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit.

"Pas mobil ambulans datang ke rumah, saya sudah berpikir hasilnya positif karena ngga mungkin ambulans sampai datang jemput saya," katanya.

Baca juga: Rapid Tes di Objek Wisata Tekan Penyebaran Covid-19

Sadar bahaya penularan bila di rawat di rumah, ia yang awalnya ingin mudik agar bisa dirawat istri harus rela berpisah sementara dengan istri dan anak selama perawatan.

Ia tidak pernah menyangka akan dirawat dengan status positif Covid-19.

"Awal mulai demam, ngga doyan makan saya pikir kena tipes, ternyata Covid-19," katanya.

Selama perawatan, setiap hari ia harus minum obat sehari tiga kali dan setiap kali minum sebanyak 5 butir.

Ia juga harus diinfus karena tidak doyan makan.

Setiap pagi, ia harus berjemur dengan dijaga oleh perawat.

Selama berjemur di luar kamar isolasi, ia dilarang meludah dan memegang apa pun yang ada disekitarnya.

Begitu terus kegiatan yang ia lakukan selama mendapat perawatan.

Baca juga: Masih Ada Kasus Baru, Masyarakat diingatkan Disiplin 3M, Cara Ampuh Putus Penularan Covid-19

Di kamar isolasi, tidak ada televisi dan sebagai hiburan, ia hanya memanfaatkan handphone untuk mengetahui informasi.

"Istri dan anak juga tidak bisa ketemu, jadi hanya video call saj setiap hari," katanya.

Disinggung soal rasanya terserang virus corona, ia mengaku yang terberat adalah batuk parah tidak henti-hentinya. Bahkan setelah dinyatakan negatif dan boleh pulang, ia masih ada sedikit batuk.

"Batuk kali ini benar-benar beda, parah banget, batuk seperti ngga ada berhentinya. Kalau gejala lain seperti ngga bisa mencium bau sesuatu, sesak nafas, ngga ada, hanya itu saja, batuk, demam tinggi, dan sam sekali ngga doyan makan," katanya.

Ketika ditanya soal kemungkinan terpapar Covid-19, ia menduga tertular di mall atau di ATM.

Bukan karena tidak pakai masker, ia menduga telah menyentuh sesuatu dan lalai mencuci tangan atau membersihkan tangan segera dengan hand sanitizer.

Baca juga: Pastikan Siapkan Vaksin Covid-19 Secara Cepat, Tapi Ini Kata Satgas Covid-19

"Kalau masker, saya pakai terus. Keluar rumah entah itu mau kerja atau kemana saja selalu pakai masker, saya jug nyaris jarang berkerumun. Jadi saya menduga tertular di mall atau saat di ATM karena memegang sesuatu yang sudah terpapar virus dan say tidak langsung pakai handsanitizer atau cuci tangan," katanya.

Setelah kejadian ini, ia mengaku lebih waspada dan kemana-mana mengantongi hand sanitizer.

Menurutnya, meski ia bisa melalui serangan virus corona, ia berharap tidak ada orang yang mengalami hal yang sama.

Karena selama dirawat, ia mengetahui ada pasien lain yang meninggal akibat virus ini.

"Saya semangat ingin sembuh saat itu, yah pasti ada perasaan khawatir juga apalagi tahu ada pasien dengan kasus sama meninggal. Tapi disiplin dalam perawatan dan semangat saya ingin sembuh, Alhamdulilah, akhirnya saya bisa sehat kembali," katanya.

Ia juga mengatakan, terserang Covid-19 tidak saja membuat tubuh sangat tidak enak karena demam, batuk, dan sulit makan tapi imbasnya juga kepada keluarga.

Baca juga: Setelah Sembuh dari Covid-19, Zlatan Ibrahimovic: Kalian Bukan Saya, Patuhilah Protokol Kesehatan!

Karena ia dinyatakan positif Covid-19 ditambah lingkungan tempat tingga yang belum sepenuhnya paham soal corona virus, ia dan keluarga merasakan ada perbedaan interaksi.

"Saya mengerti kalau tetangga jaga jarak begitu tahu saya positif, tapi istri dan anak-anak dinyatakan sehat, namun ada perlakuan berbeda, tapi ngga papa saya maklum, lama kelamaan juga akan terbiasa seperti semula," katanya.

Ia bersyukur, keluarga dan kantor tempatnya bekerja sangat mengerti keadaannya.

Jadi, begitu keluar dari ruang perawatan, ia juga tetap harus menjaga jarak hingga kontrol terakhir.

"Alhamdulilah, sekarang sudah benar-benar sehat. Ini jadi pengalaman berharga saya dan jadi catatan buat saya untuk lebih disiplin, bukan hanya pakai masker tapi juga jangan menyentuh sembarangan di tempat umum, kalau terpaksa, segera cuci tangan kalau ada tempat cuci tangan, kalau tidak bersihkan segera dengan hand sanitizer," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved