Soal Kartun Nabi Muhammad, Perancis Banyak Dikecam, Pemimpin Muslim Perancis Desak Umat Mengabaikan

Ketika kecaman semakin gencar ditujukan ke Perancis soal kartun Nabi Muhammad SAW, Presiden Dewan Muslim Perancis desak umat Islam mengabaikannya

Editor: Dedy Herdiana
Twitter @PresidentUmf
Kepala Dewan Muslim Perancis Mohammed Moussaoui. 

TRIBUNJABAR.ID - Ketika kecaman dan aksi yang semakin gencar dilayangkan terhadap Perancis terkait kartun Nabi Muhammad SAW, Presiden Dewan Muslim Perancis, Mohammed Moussaoui, justru mendesak sesama muslim untuk mengabaikan kontroversi tersebut.

Presiden Dewan Muslim Perancis, Mohammed Moussaoui, dilansir dari Kompas.com, mengatakan, sebaiknya sesama muslim untuk mengabaikan kartun Nabi Muhammad tersebut.

Sikap itu dianggapnya lebih baik daripada menggunakan kekerasan dalam sejumlah aksi di tengah kemarahan umat Islam, atas munculnya kembali masalah kartun Nabi.

Baca juga: Imbas Pernyataan Macron, Negara-negara Arab Mulai Serukan Boikot terhadap Produk-produk Perancis

Baca juga: VIDEO-Fasilitas BDR di Kawasan Blank Spot, SMAN Cikakak Sukabumi Pasang Wifi Gratis di Rumah Siswa

Moussaoui lantas mengingatkan bahwa karikatur semacam itu memang diizinkan berdasarkan hukum Perancis.

"Undang-undang yang sama ini tidak memaksa siapa pun untuk menyukainya, juga tidak melarang siapa pun untuk membencinya," kata Moussaoui dalam sebuah pernyataan.

Moussaoui menyarankan umat Islam untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad, yang menurut tradisi Islam mengabaikan hinaan ketika banyak sekali orang yang mengejeknya.

“Bukankah lebih sejalan dengan teladan Nabi yang mengabaikan karikatur ini dan menganggapnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Nabi kita?” tanya dia.

Baca juga: Majalah Perancis Diadukan Terkait Kartun Nabi

Baca juga: Hari Ini Charlie Hebdo Kembali Pasang Kartun Nabi Muhammad

Baca juga: Kontroversial, Politisi Belanda Ini Akan Tampilkan Kartun Nabi Muhammad

 

Baca juga: Kontes Menggambar Kartun Nabi Muhammad Akhirnya Dibatalkan, Geert Wilders Takut Terjadi Kerusuhan

Akar permasalahannya bermula ketika seorang laki-laki asal Chechnya memenggal kepala seorang guru bernama Samuel Paty.

Paty dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada para muridnya di dalam kelas.

Atas kejadian pembunuhan itu, Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Guru sejarah itu menunjukkan kartun kepada para muridnya dalam pelajaran kebebasan berekspresi.

Pernyataan Macron ini menimbulkan gelombang kritikan dan protes di sejumlah negara termasuk di Irak, Palestina, Libya dan Suriah.

Pernyataannya juga menimbulkan seruan sejumlah negara untuk memboikot produk Perancis.

Di beberapa negara Muslim, politisi dan tokoh lainnya telah melakukan serangan kepada para pemimpin Perancis.

Mereka menuduh Perancis anti-Islam dan menyerukan boikot produk-produk dari Perancis.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved