Breaking News

Hari Sumpah Pemuda

Ketahui Inilah 3 Latar Belakang dan Awal Mula Terbentuknya Sumpah Pemuda, Muncul Organisasi Pemuda

Tanggal 28 Oktober adalah hari bersejarah bagi Indonesia lahirnya Sumpah Pemuda. Tahukah kamu apa saja latar belakang Sumpah Pemuda? ini penjelasannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Seli Andina Miranti
Twitter via Tribun Jatim
Peserta Kongres Pemuda II yang kemudian diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober. 

Media atau pers lebih memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan. 

Adanya surat kabar-surat kabar yang sudah terbit saat itu mempercapat berkembangnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia. 

Seperti diketahui, satu di antara tokoh pendiri pers adalah Tirto Adhi Soerjo.

Tirto-la saat itu menerbitkan surat kabar pertama di nusantara berbahasa Melayu, bertajuk Medan-Prijaji pada 1907.

Tirto juga mengikuti perkumpulan pemuda dan mendirikan Sarikat Prijaji.

Saat itu, tepat pada 16 Oktober 1905 telah muncul perkumpulan atau organisasi pertama.

Yaitu Sarikat Dagang Islam yang dibentuk oleh Hj Samanhudi di Solo.

LaeliTM.com
LaeliTM.com ()

Baca juga: Menjelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober: Ini Teks Asli dan Makna dari Ikrar Sumpah Pemuda

Baca juga: SM Amin, Berperan Penting dalam Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Ini Perjalanan Hidupnya

Kemudian pada 1910 Sarikat Dagang Islam Tirto Adhi Soerjo juga mendirikan organisasi tersebut di Bogor.

Kemunculan Berbagai Organisasi Kepemudaan

Sarikat Dagang Islam yang dibentuk oleh Hj Samanhudi di Solo menjadi pelopor munculnya organisasi kempudaan.

Sarikat Dagang Islam kemudian berkecambah di berbagai daerah di nusantara.

Pada tahun yang sama perkumpulan Budi Utomo dibentuk pada 20 Mei 1908.

Organisasi Budi Utomo (intisari.grid.id)
Organisasi Budi Utomo (intisari.grid.id) ()

Mulai dari perkumpulan Budi Utomo inilah seiring sejalan dengan perkumpulan atau organisasi para pemuda.

Hal itu lantaran mulanya untuk kepentingan suatu golongan hingga kemudian para pemuda yang terpelajar itu memperjuangkan aspirasi.

Berkat majunya pendidikan bagi kaum pribumi dan rakyat kecil, perlahan pelita itu muncul.

Kaum priayi yang menjadi kepanjangan tangan kolonial merubah nasib dan mampu membuka mata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved