Gempa Pangandaran, Atap Rumahnya Rontok Tapi Slamet Sekeluarga Selamat, Akhirnya Dipasang Terpal

Slamet (51) sedang berada di rumah saat gempa 5.9 magnitudo menguncang Pangandaran dan sekitarnya Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
Istimewa/Dok. Tagana Pangandaran
Rumah Slamet di Dusun Karanganyar RT 01 RW 01 Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, dipasang terpal karena gentingnya berjatuhan karena gempa 5.9 magnitudo menguncang Pangandaran dan sekitarnya Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Slamet (51) sedang berada di rumah di Dusun Karanganyar RT 01 RW 01 Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, bersama istri dan dua anaknya saat gempa 5.9 magnitudo menguncang Pangandaran dan sekitarnya Minggu (25/10/2020) pukul 07.56 WIB.

Begitu terjadi gempa, Slamet bersama isteri dan anak-anaknya langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

“Slamet sekeluarga selamat. Tapi atap rumahnya rontok diguncang gempa,” ujar Koordinator Forum Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Nay Suryana, kepada Tribun, Minggu (25/10/2020).

Sebagian genteng rumah Slamet, yang sehari-hari berprofesi sebagai petani tersebut, berjatuhan.

Menyusul kejadian tersebut warga sekitar bergotong-royong memasang terpal atap rumah Slamet yang gentengnya sudah rontok.

Terpal yang dipasang tersebut merupakan pinjaman dari tetangganya.

Yang penting Slamet sekeluarga tak perlu mengungsi.

Kondisi rumah Mulyadi (45) di Dusun/Desa Sidomulyo RT 03 RW 04 Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.
Kondisi rumah Mulyadi (45) di Dusun/Desa Sidomulyo RT 03 RW 04 Kecamatan/Kabupaten Pangandaran. (Istimewa/Dok. Tagana Pangandaran)

Kondisi lebih parah menimpa rumah Mulyadi (45) di Dusun/Desa Sidomulyo RT 03 RW 04 Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.

Tak hanya atapnya yang rontok diguncang gempa. Tetapi tiang-tiangnya terpaksa disangga dengan bambu karena sudah nyaris ambruk.

Akibat goncangan gempa tadi pagi, kerangka atap dan struktur bangunan rumah Mulyadi rusak.

Diperlukan hunian sementara sebagai solusi untuk tempat tinggal keluarganya.

Menurut Nay, sampai Minggu (25/10) siang baru ada dua rumah di Pangandaran yang dilaporkan terdampak gempa 5.9 M.

Aparat desa, TNI/Polri, Tagana, KSB berada di dua lokasi membantu warga menyingkirkan puing-puing atap yang rontok. (*)

Baca juga: Persib Terkenal Tim Kaya di Indonesia, Bosnya Tidak Setuju: Di Dalam Pusingnya Setengah Mati

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved