Pesan Wali Kota Tasik Budi Budiman Sebelum Ditahan KPK, Mengaku Tak Bersalah dan Demi Bangun Tasik
Budi Budiman telah menyandang status tersangka dalam kasus ini sejak 26 April 2019.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
Sebagai protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, Ghufron mengatakan, Budi akan terlebih dulu dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari di Rutan Cabang KPK C1.

Lalu siapakah Budi Budiman dan bagaimana sepak terjangnya sebelum menjadi orang nomor satu di Kota Tasikamalaya dan akhirnya ditahan KPK?
Berikut profil Budi Budiman yang berhasil Tribun Jabar himpun dari berbagai sumber di antaranya dari web resmi Pemkot Tasikmalaya dan web resmi KPU Kota Tasikmalaya.
Sosok Budi Budiman
Budi Budiman berusia 55 tahun mengawali karier sebagai guru di SMA Negeri 1 Tasikmalaya pada tahun 1989 sampai tahun 1995.
Selain sebagai guru, Budi Budiman juga dikenal sebagai pengusaha angkutan kota (angkot) sejak tahun 1990.
Pada tahun 1993, Budi Budiman ditunjuk sebagai direktur sebuah dealer mobil bernama Cakra Motor di bawah naungan PT Cakra Putra Parahiyangan.
Semenjak Budi meninggalkan karier di bidang pendidikan dan memilih konsen di bidang angkutan umum, kariernya terus meroket.
Pada tahun 1999, Budi ditunjuk sebagai wakil direktur PO Doa Ibu Kota Tasikmalaya. Budi Budiman pun menjadi pengurus Organda Kota Tasikmalaya pada tahun 2003.
Kemudian pada tahun 2006, Budi Budiman menjadi direktur eksekutif sebuah pusat perbelanjaan Mayasari Plaza Tasikmalaya.
Pada 2007, Budi Budiman yang menjabat sebagai pimpinan Maya Taxi Tasikmalaya, mencoba peruntungan di dunia politik.
Budi Budiman pun bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Saat menjabat bendahara DPC PPP Kota Tasikmalaya, ia bertarung di Pilkada berpasangan dengan Wahyu Sumawidjaja.
Namun pada tahun itu Budi Budiman dan pasangannya gagal melenggang ke Bale Kota karena kalah perolehan suara.
Di Pilwalkot selanjutnya, yakni pada 2012, Budi Budiman yang menjabat sebagai ketua DPC PPP kota Tasikmalaya kembali berkontestasi kali ini berpasangan dengan rekan satu partai yakni Dede Sudrajat.