Pedagang di Cihapit Bandung Bisa Naik Haji karena Kaset Pita Bekas
Pada awalnya, kaset-kaset bekas yang dijualnya hampir semua bermaterikan lagu Sunda. Ia pun bisa naik haji
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Bisnis penjualan kaset pita Jejen Zaenal Mustofa di Cihapit, berasal dari ayahnya, Ondi Turiat.
Kios ini sangat sederhana, hanya terdiri dari papan dan tripleks nonpermanen yang menyatu dengan penjual barang bekas lain di kawasan itu.
Kepada Tribun Jabar, beberapa waktu lalu, Ondi mengatakan bahwa berbisnis kaset pita bekas jauh berbeda dengan kondisi di era sebelum maraknya internet, sebelum 2000-an.
"Bisnis kaset zaman sekarang mah, ripuh (repot, red), jauh (berbeda jika dibandingkan) dengan tahun 1990-an," kata Ondi.
Saat memulai bisnis ini pada 1990-an, Ondi mampu menabung bersih antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. Dari hasil tabungannya ini, Ondi bisa menunaikan ibadah haji ke Mekah.
"Kebetulan waktu itu pendaftarannya sangat mudah, tidak usah antre bertahun-tahun," ujarnya.

Baca juga: Bisnis Kaset Pita Bertahan di Tengah Digitalisasi Musik, Penggemarnya Masih Banyak
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Teruel 2020, Pole Position Bersejarah untuk Takaaki Nakagami
Menurut Ondi, dengan kondisi sekarang yang sudah serba digital, bisnis kaset bekas yang digelutinya memudar.
Menurut dia, orang lebih gampang mendapatkan lagu dan hal apapun melalui internet saat ini. Jauh berbeda dibanding sebelum internet ada dan populer di negara ini.
"Orang nyari lagu apapun pasti ke sini karena belum ada internet dan file digital yang mudah di-download. Bahkan kios saya belum buka, orang sudah pada antre," ujarnya.
Berbisnis kaset bekas sebenarnya bukan pilihan Ondi. Pada 1991, saat pensiun jadi pegawai di PT Kereta Api Indonesia (dulu Jawatan Kereta Api), Ondi memutuskan untuk menggeluti bisnis kaset bekas.
Bisnis kaset bekas dipilih karena saat itu Ondi memiliki sejumlah koleksi kaset bekas yang cukup banyak di rumahnya. Uniknya, pada awalnya, kaset-kaset bekas yang dijualnya hampir semua bermaterikan lagu Sunda.
"Saya nggak punya kaset lain, cuma kaset Sunda, lumayan banyak, saya jualin aja semuanya daripada kesal di rumah tanpa pekerjaan," katanya.

Baca juga: Catat, Bagi yang Ingin Keluar Kota Saat Libur Cuti Bersama, Ini Prediksi Puncak Arus Mudik
Baca juga: Foto Kiwil Diduga dengan Istri Muda Tersebar, Kabarnya Nikahi Janda Cantik, Identitasnya Terkuak
Dari hasil penjualan itu, Ondi mulai berani menerima kaset-kaset bekas yang dijual orang dari berbagai macam jenis, mulai musik barat, Indonesia, hingga tradisional.
"Kaset apapun saya beli asal bisa dijual dengan sedikit untung," katanya. Ondi mengatakan berjualan kaset bekas saat ini tidak seramai satu dekade lalu.
Saat ini, jika ingin mendapatkan penjualan cukup besar, dia hanya bisa mengandalkan para kolektor yang sengaja mencari kaset bekas.