Catat, Bagi yang Ingin Keluar Kota Saat Libur Cuti Bersama, Ini Prediksi Puncak Arus Mudik

Pemerintah memprediksi, pada 28 Oktober 2020 atau dimulainya cuti bersama akan terdapat puncak arus kepadatan kendaraan

Editor: Siti Fatimah
KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI
Menhub Budi Karya 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Libur panjang akhir Oktobe minggu depan diprediksi akan dimanfaatkan banyak orang untuk berlibur termasuk keluar kota atau ada juga yang memilih mudik alias pulang kampung.

Pemerintah sudah melakukan sejumlah antisipasi termasuk dari sisi arus lalu lintas kendaraan di sejumlah titik yang biasa digunakan. 

Selain itu, pemerintah juga sudah memperkirakan arus balik usai libur panjang akhir Oktober ini.

Dikutip dari Kontan.id, pemerintah memprediksi, pada 28 Oktober 2020 atau dimulainya cuti bersama akan terdapat puncak arus kepadatan kendaraan.

Baca juga: Cari Hotel Nyaman dan Murah untuk Libur Panjang Akhir Oktober, 5 Tips Ini Bisa Dicoba

Berkaitan dengan hal ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang ingin berlibur jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah potensi rawan terjadi penularan Covid-19

"Atur perjalanan anda dengan baik untuk menghindari kepadatan masyarakat yang berpotensi terjadinya penularan pandemi,” kata Budi Karya dilansir dari Antara, Jumat (23/10/2020). 

Ia memprediksi potensi kepadatan arus mudik terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur).

Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara. 

Budi Karya melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti. 

"Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen,” kata Budi Karya Sumadi. 

Dia mengatakan, Presiden telah memperingatkan agar melakukan upaya antisipasi pada libur panjang akhir Oktober agar tidak terjadi peningkatan laju penularan Covid-19, seperti yang sempat terjadi selepas libur panjang Cuti Bersama Tahun Baru Islam pada bulan Agustus lalu. 

Baca juga: Jepang Berkomitmen Akan Bangun Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya

Mengantisipasi hal itu, dia akan melakukan koordinasi dengan para operator transportasi untuk konsisten memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dari mulai awal keberangkatan, pada saat perjalanan, hingga sampai di tujuan. 

Kemenhub akan melakukan pengecekan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik oleh para operator

“Para operator ini yang mempunyai peran penting untuk memfasilitasi pergerakan orang antar kota, antar wilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan," kata Budi Karya.

"Tunjukkan kita harus disiplin dan tidak kompormi terhadap protokol kesehatan. Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif ya harus dilarang berangkat,” ujar dia lagi. 

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved