8 Tahun Kabupaten Pangandaran Berkiprah
8 tahun sudah Kabupaten Pangandaran berdiri, Kabupaten paling bungsu di Jawa Barat ini lahir berdasarkan Undang-Undang No 21 Tahun 2012 tentang
Selain itu untuk menjamin kesehatan masyarakat, selain melalui BPJS Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga menggulirkan program Kertawaluya.
Berkaitan dengan kebutuhan akan adanya rumah sakit di Pangandaran maka pemerintah mendirikan RSUD PANDEGA (Pangandaran Sehat dan Bahagia).
Berada di atas tanah seluas 5 hektar, Rumah Sakit Daerah Pandega diharapkan bisa menjadi sebuah rumah sakit yang mempunyai karakterter sendiri.
Sebagai daerah tujuan wisata nasional dan internasional, rumah sakit inipun diproyeksikan sebagai bagian dari pengembangan wisata.
Jenis pelayanan yang akan ada di RSUD Pandega terdiri dari Unit Gawat Darurat, Poliklinik bedah, poliklinik Penyakit dalam, poliklinik penyakit anak, Poliklinik Obstetri Ginekologi, Poliklinik Syaraf, Poliklinik Mata, Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik bedah Syaraf, Fisioterafi, Radiologi, Laboratorium, Hemodialisa, Thalasemia, Persalinan (ponek), ICU (Intensive Care Unit), ICCU/HCU ( Intensive Cardiologi Care Unit/High Care Unit), NICU ( Neonatal Intensive Care Unit), PRINATOLOGI, Kamar Operasi (0K), Rawat Inap kelas Ill, II, I Utama, VIP. Selain itu, ada 174 jumlah tempat tidur dan 17 dokter spesialis.
3. INFRASTRUKTUR
Di kabupaten Pangandaran, infrastruktur jalan merupakan salahsatu program utama dari empat program dasar yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran, yaitu kesehatan, pendidikan, infrastrukturdan penataan kawasan wisata.
Dari data di Dinas Pekerjaan Umum,Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pangandaran, pembangunan jalan yang dilaksanakan pada tahun ini berupa jalan berhot mix dan rigid beton. Pada tahun 2019, jalan dalam kondisi mantap mencapai 83,38% persen atau sepanjang 420 KM dari total panjang 504 KM.
Untuk pembangunan Infrastruktur Strategis jalan di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2020 diantaranya Parigi - Pangleseran, Pangleseran- Cibatu, Cibatu -Bojongkondang, Bojongkondang – Gunungkelir, Gunungkelir - Cintalahab, Pangleseran - Kalijaya, Cimerak - Sindangsari, Sindangsari-Cimedang.

4. PARIWISATA
Perkembangan wisata di Kabupaten Pangandaran dewasa ini “bak jamur di musim hujan” bermunculan, menjadikan Kabupaten Pangandaran semakin kaya tempat wisata, semakin terkenal, dan semakin menarik untuk di kunjungi wisatawan.
Sesuai dengan visi Kabupaten Pangandaran yaitu “Mewujudkan Kabupaten Pangandaran Sebagai Daerah Tujuan Wisata Berkelas Dunia” akan semakin terbuka.
Keberadaan alam yang sangat menunjang, budaya masyarakat, keramahan orangnya serta gencarnya promosi, membuat banyak pilihan bagi para penggemar wisata alam, pantai, sungai, hutan, dan budaya, tentu hal ini akan membawa dampak pada tingkat kunjungan ke destinasi wisata.
Untuk tetap berdaya saingan dengan daerah lain memerlukan tangan-tangan yang kreatif yang mempunyai inovasi dan daya kreasi yang tinggi, disamping pelayanan yang baik dalam mengelola suatu destinasi wisata.
Pariwisata di Pangandaran terus dikembangkan, berbagai perencanaan dan pemabangunan terus dilaksanakan, hal ini guna memecah pariwisata agar tak terfokus hanya di pangandaran saja.
Salah satunya adalah dengan perencanaan pembangunan jalur wisata dari Pangandaran –Pamugaran – Cikembulan - Batu Hiu - Batukaras - Madasari (Cimerak).
Selain akses wisata terintegrasi menjadi satu jalur. Jalan yang akan dibuka tersebut merupakan jalur pesisir, mempunyai potensi wisata yang bagus dan daya tarik tersendiri, sehingga diharapkan muncul tempat - tempat wisata baru. Pembangunan jalur wisata ini dimulai pada tahun ini dengan dukungan dari pemerintah Provisi Jawa Barat.