Pilkada Kabupaten Bandung
Hujan Deras Mengguyur Tak Surutkan Semangat Kurnia Agustina Dengarkan Aspirasi Warga di Cinunuk
Hujan deras tak jadi hambatan bagi calon bupati Bandung, Kurnia Agustina, untuk menyosialisasikan program unggulannya kepada masyarakat.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan deras tak jadi hambatan bagi calon bupati Bandung, Kurnia Agustina, untuk menyosialisasikan program unggulannya kepada masyarakat di Kompleks Griya Mitra, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (22/10/2020).
Acara tersebut digelar di sisi lapangan bola voli dengan menggunakan tenda dan saung.
Di tengah acara, tiba-tiba hujan deras, sehingga tenda yang ada tak sanggup menahan air, akhirnya bocor.
Sekitar 30 masyarakat yang hadir pun beralih ke saung bersama Nia. Meski dalam kondisi kurang nyaman karena basah, Nia terlihat tetap semangat memaparkan programnya jika terpilih menjadi Kabupaten Bandung.
Begitu juga masyarakat yang datang, meski hujan mereka tetap terlihat antusias menyambut dan mendengarkan paparan dari calon bupati nomor urut 1 di Pilkada Kabupaten Bandung 2020 ini.
Bahkan tak ada masyarakat yang pulang, meski kondisi hujan deras.
Nia mengatakan, dalam berkesempatan ini dia memenuhi undangan warga RW 26, Desa Cinunuk di Kompleks Griya Mitra, Kecamatan Cileunyi.
"Pada kesempatan ini, saya melihat animo dan keinginan dari masyarakat untuk maju," ujar Nia, setelah mendengar aspirasi dan keinginan dari warga yang datang.
Hal tersebut, diakui Nia, menjadi gambaran baginya apa yang diinginkan masyarakat.
"Ini menjadi satu gambaran bagi saya, untuk kita duduk bersama, mendengarkan apa yg diinginkan oleh masyarakat untuk keadaan yang lebih baik," kata Nia yang bersanding dengan Usman Sayogi di Pillada Kabupaten Bandung 2020.
Nia memaparkan, aspirasi dan keinginan masyarakat, yang disampaikan ibu-ibunya menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
"Dari bapak-bapak menginginkan (kompleksnya) secara program bisa disentuh, teman-teman dari desa dan dinas tentang aset serah terima," tuturnya.
Nia mengatakan, terkait serah terima aset kerap jadi permasalahan warga di kompleks-kompleks, sehingga tidak bisa disentuh oleh bantuan pembangunan dari pemerintah karena asetnya masih milik pengembang.
Dia mendorong, untuk bisa cepat serah terima aset tersebut, sehingga bisa menikmati program pembangunan dari pemerintah.